Ia mencontohkan komoditas kelapa dalam yang sebelumnya diekspor mentah kini diarahkan untuk diolah menjadi produk turunan bernilai tinggi seperti virgin coconut oil (VCO) dan coconut milk.
“Kalau diolah nilainya bisa naik 100 kali lipat. Total devisa dari hilirisasi kelapa bisa mencapai Rp 2.400 triliun,” kata Amran.
Tak hanya itu komoditas gambir juga akan digarap serius karena Indonesia memasok 80% kebutuhan dunia.
Produk ini bisa diolah menjadi tinta, bahan kosmetik, hingga farmasi.
Baca Juga: DPR Minta Jangan Tanggapi Secara Negatif Wacana Etanol 10% Akan Jadi Standar BBM 2026
Amran juga mengklaim sudah memangkas 145 regulasi yang menghambat distribusi pupuk bersubsidi.
Jika dulu harus melewati banyak birokrasi mulai dari kementerian hingga kepala daerah kini penyalurannya langsung ke petani.
“Sekarang hanya tiga langkah: dari Kementan ke produsen lalu ke petani. Pupuk sekarang lancar kelangkaan sudah tidak terdengar lagi,” tegasnya.
Menutup paparannya Amran menegaskan ambisinya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Baca Juga: Hotman Paris Sebut Kasus Nadiem Makarim Teraneh dalam 43 Tahun Kariernya
Ia menargetkan seluruh subsektor mulai dari pangan, perkebunan, hortikultura, hingga peternakan akan diselesaikan bertahap dengan dukungan penuh Presiden Prabowo.
“Target empat tahun menjadi satu tahun ini karena dukungan luar biasa Bapak Presiden. Insyaallah dalam tiga bulan kita swasembada dan tiga tahun lagi Indonesia jadi lumbung pangan dunia,” pungkasnya optimistis.***
Artikel Terkait
Awalil Rizky Bongkar! BI Diduga Jual Emas Belasan Ton Demi Selamatkan Rupiah
“Who Needs Whom?” Amien Rais Sindir Pedas: Jokowi yang Butuh Prabowo, Bukan Sebaliknya!
Golkar Enggak Bisa Hidup Tanpa Kekuasaan! Sindiran Tajam Adi Prayitno Soal DNA Politik Golkar
Rapor Merah untuk Bahlil! Ikrar Nusa Bhakti: Menteri ESDM Lebih Sibuk Politik daripada Kerja
Menteri atau Pelawak Ekonomi? Ferdinand Semprot Menkeu Purbaya
DPR Ribut Soal Rp 1.000 Sehari, Dedi Mulyadi: Ini Gotong Royong Budaya Warga Jawa Barat.!