Ia menilai sistem perbankan nasional masih berorientasi pada profit besar, bukan keberpihakan ekonomi rakyat kecil.
“Bank akan selalu memilih menyalurkan dana ke korporasi karena lebih efisien dan risiko lebih kecil,” ujarnya.
Ia pun menyarankan agar pemerintah meninjau ulang strategi pembiayaan UMKM yang selama ini terlalu bergantung pada bank umum.
“Mungkin sudah saatnya kembali ke koperasi yang benar-benar dijalankan oleh masyarakat. Karena koperasi lebih memahami karakter dan kebutuhan pelaku usaha mikro,” sarannya.
Baca Juga: Adi Prayitno Ungkap MK Diharapkan Jadi Penyeimbang di Tengah Privilege DPR
Awalil juga mengingatkan bahwa peningkatan kredit macet di sektor UMKM menjadi tanda bahwa ekonomi riil sedang bermasalah.
“Pelaku usaha mikro itu sebenarnya jujur. Kalau macet artinya usahanya memang sedang tidak jalan. Ini menunjukkan ekonomi bawah belum pulih,” tuturnya.
Di akhir analisisnya Awalil menegaskan bahwa meski pemerintah terus mempromosikan UMKM sebagai penyerap tenaga kerja terbesar dan pilar ekonomi nasional, realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya.
“Secara data baik dari sisi nilai maupun jumlah penerima kredit dukungan perbankan terhadap UMKM justru menurun,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Empat Minggu Purbaya Menjabat, Ekonom: Sentimen Pasar Bukan Positif Tapi Negatif
Pertemuan 2 Jam di Kertanegara, Pengamat: Jokowi Minta Perlindungan Prabowo untuk Gibran dan Bobby?
Warga Indramayu Curhat ke Dedi Mulyadi, Bupati Lucky Hakim Kena Sindir Pedas!
Bupati Purwakarta Om Zein Ngamuk! Proyek Jalan Hotmix Butut, Kadis dan Kabid Langsung Dipanggil!
Viral Warga Makian Dedi Mulyadi: ‘Udah Kelaparan Ya?’ Sang Gubernur Balas Telak!
Beredar Surat Tambang Parungpanjang Dibuka Lagi? Dedi Mulyadi Buka Suara!