Ketidaksinkronan data tersebut menimbulkan kebingungan publik, terlebih karena dana subsidi LPG berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan.
Jurnalis senior Hersubeno Arief menilai perbedaan angka sebesar Rp7 triliun bukan hal yang sepele. Ia menilai hal ini mencerminkan kurangnya koordinasi antarkementerian, terutama dalam penyajian data keuangan negara yang bersifat sensitif dan strategis.
“Makanya saya agak bertanya-tanya, kalau sampai Kementerian Keuangan salah membuat data, ini bisa cilaka loh. Karena semua duit untuk subsidi dan sebagainya itu keluarnya dari Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara. Dia harus betul-betul cermat,” ujarnya di youtube pribadinya.***
Baca Juga: Karut Marut MBG, Celios Blak-Blakan Pemerintah Harus Legowo Jika Memang Harus Dimoratorium
Artikel Terkait
Rocky Gerung Dihajar Balik, Purbaya: Kritik Bagus Tapi Jangan Asbun!
Diprotes Soal Kebijakan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya Tanggapi Kiriman Karangan Bunga
Bank Pelat Merah Kompak Naikkan Bunga Deposito, Pengamat: Benarkah Ada 'Bisikan' Purbaya?
Kritik Tajam! Menkeu Purbaya Desak Pertamina Bangun Kilang dan Kurangi Impor BBM
Menkeu Semprot Kementerian ESDM, Purbaya Geram Subsidi BBM Belum Tepat Sasaran
Awalil Rizky Sentil Purbaya: “Jangan Gagal Paham Soal Burden Sharing!”