bisnisbandung.com - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta hingga awal Oktober 2025 masih menjadi sorotan publik.
Janji yang sebelumnya disampaikan bahwa pasokan BBM akan kembali normal pada September lalu belum juga terealisasi.
Kondisi ini membuat konsumen kehilangan alternatif pengisian bahan bakar selain dari SPBU milik Pertamina.
Pengamat otomotif Fitra Eri menilai bahwa kekosongan stok BBM di SPBU swasta membuat konsumen kehilangan pilihan dalam membeli bahan bakar.
Sebelumnya, kehadiran SPBU swasta menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin mencoba produk dengan kualitas dan performa berbeda.
Kini, konsumen hanya bergantung pada satu penyedia utama, yang berpotensi menimbulkan ketergantungan pasar terhadap Pertamina.
Meski begitu, pihak SPBU swasta disebut tetap berhati-hati dalam mengambil langkah pengisian kembali stok BBM.
Baca Juga: Mayoritas Korban Anak-anak, Proses Identifikasi Tragedi Ponpes Al-Khoziny Terkendala Uji DNA
Sebagai perusahaan multinasional, mereka memiliki standar ketat terkait kualitas produk sebelum dilepas ke pasaran.
Hal ini diyakini menjadi salah satu alasan mengapa proses distribusi BBM di jaringan SPBU swasta belum kembali normal.
Keterlambatan ini juga dipengaruhi oleh keputusan beberapa SPBU swasta yang batal membeli BBM dari Pertamina.
Keputusan tersebut diduga berkaitan dengan penyesuaian harga dan spesifikasi produk yang belum mencapai kesepakatan. Kondisi tersebut akhirnya berdampak pada ketersediaan pasokan di lapangan.
Artikel Terkait
Bahlil Bongkar Alasan SPBU Swasta Kehabisan BBM: Bukan Karena Kuota Impor!
BBM Kosong! Pegawai SPBU Shell Tangerang Selatan Viral Jualan Kopi di Tengah Keresahan Warga
Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Disebut Akibat Aturan Impor dan Potensi Monopoli
Solusi Bahlil untuk Atasi Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Pakar Nilai Perlu Pengawasan
SPBU Swasta Mau Punah! Pengamat Sebut Pertamina Monopoli Energi Rakyat
SPBU Swasta Tolak BBM Pertamina Gara-Gara Etanol? Bahlil: Stok Kita Aman!