MBG Gagal, Adi Prayitno: Pemerintah Jangan Tutup Mata!

photo author
- Senin, 29 September 2025 | 16:00 WIB
Adi Prayitno pengamat politik (dok youtube Adi Prayitno)
Adi Prayitno pengamat politik (dok youtube Adi Prayitno)

“Mereka jadi dag-dig-dug setiap hari. Bukan karena gizi yang didapat tapi takut anaknya malah sakit usai makan,” kata Adi.

Adi meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan DPR, Kementerian terkait, Badan Gizi Nasional (BGN), hingga penyedia katering.

“Duduk bersama cari akar masalahnya. Jangan sampai warning publik selama ini seolah diabaikan. Kalau dibiarkan kasus keracunan ini bisa terus berulang,” ujarnya.

Dia juga mengkritik alasan teknis yang kerap muncul seperti makanan yang dimasak dini hari namun baru disajikan siang hari sehingga kualitas menurun dan rentan tercemar bakteri.

Baca Juga: Wakil Kepala BGN Menangis atas Ribuan Kasus Keracunan MBG, Suara Ibu-Ibu Menggema

“Kalau cuma alasan teknis masa iya tidak bisa diantisipasi? Kalau yang keracunan 1-2 orang mungkin bisa dimaklumi tapi ini ratusan bahkan ribuan,” tegas Adi.

Tak sedikit pihak yang mendorong agar program MBG dihentikan sementara atau bahkan dialihkan menjadi bantuan tunai langsung kepada orang tua siswa.

Namun Adi menegaskan dirinya tidak setuju program MBG dihentikan.

“Program ini tetap harus jalan. Tapi masalah-masalah teknis yang bikin siswa keracunan harus segera ditemukan solusinya. Kalau tidak, program mulia ini justru ternodai,” tutupnya.Tak hanya soal Palestina, Prabowo juga menyinggung isu global lain seperti krisis iklim dan target net zero emission.

Menurut Adi hal itu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memberi kontribusi nyata di level internasional.

Baca Juga: Presiden Prabowo bawa Kabar Baik, 30.000 Artefak Dikembalikan Belanda

"Pesannya jelas: Indonesia siap berkontribusi, bahkan siap mengirimkan pasukan perdamaian. Itu adalah bentuk komitmen Indonesia untuk hadir dan tidak sekadar menjadi penonton," tegas Adi.

Adi menutup analisisnya dengan menekankan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap Presiden Prabowo.

Menurutnya pidato tersebut bukan sekadar seremoni melainkan pernyataan politik besar yang memperlihatkan penguasaan isu internasional dan orisinalitas gagasan.

"Wajar kalau kemudian pemimpin dunia memberikan apresiasi. Kita sebagai rakyat juga merasa bangga karena Prabowo tampil dengan gagasan orisinal, substantif, dan terukur. Pesannya sederhana: Indonesia is back," pungkas Adi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X