bisnisbandung.com - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dinilai lebih sarat dengan pertimbangan politik ketimbang evaluasi kinerja.
Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN, Moch Nurhasim, menilai langkah ini memperlihatkan bahwa Presiden ingin memastikan seluruh jalannya pemerintahan berada di bawah kendali langsungnya.
Pergantian sejumlah menteri disebut tidak hanya terkait persoalan teknis, melainkan juga menyangkut dinamika politik.
Beberapa posisi yang diganti memiliki latar belakang isu hukum, sementara sebagian lainnya terkait kebutuhan membentuk lembaga baru yang dapat memperkuat komunikasi pemerintah.
Baca Juga: Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Disebut Akibat Aturan Impor dan Potensi Monopoli
Dalam konteks hubungan Presiden dan Wakil Presiden, Nurhasim menyoroti minimnya peran wakil presiden dalam urusan strategis pemerintahan.
Selama satu tahun terakhir, jarang terlihat pendelegasian tugas penting kepada wakil presiden, baik dalam forum bilateral maupun pertemuan internasional.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa konsolidasi politik dan pengambilan keputusan tetap terpusat pada presiden.
Lebih jauh, sikap Presiden yang kerap mengambil keputusan langsung tanpa melibatkan wakil presiden dianggap sebagai strategi untuk menunjukkan efisiensi sekaligus memastikan kendali politik tidak terpecah.
Baca Juga: Pelajaran Pahit Demo Agustus, Adi Prayitno: Elit Baru Jinak Saat Rakyat Ngamuk
Bahkan ketika menghadapi situasi genting, keputusan tetap berada di tangan presiden, termasuk dalam penentuan agenda luar negeri.
“Beliau ingin menunjukkan bahwa pemerintahan presidensial masih di bawah kendali presiden, dan beliau bisa mengontrol itu dengan berbagai macam peta dukungan yang tadi saya sampaikan,” gamblangnya dilansir dari youtube Kompas TV.
Nurhasim menilai pola ini memperlihatkan bahwa Presiden ingin menegaskan sistem presidensial berjalan sepenuhnya di bawah kendali kepala negara.
Melalui reshuffle dan langkah politik lainnya, Prabowo Subianto menunjukkan bahwa stabilitas pemerintahan serta arah kebijakan tetap terkonsentrasi pada kepemimpinannya.
“Kendali ingin ditunjukkan bahwa ada di tangan Presiden Prabowo Subianto, termasuk soal reshuffle kabinet,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Amien Rais Desak Presiden Prabowo Bentuk KPK Baru, Stop KKN Ala Jokowi!
Resmi Dilantik! Menteri Baru Prabowo, Adi Prayitno: Solusi Bangsa atau Sekadar Politik Akomodasi?
Kritikus Jokowi Kini Jadi Andalan Prabowo, Berikut Profile M Qodari
Reshuffle Kabinet Prabowo Dinilai Gagal Jauhkan Pemerintahan dari Bayang-Bayang Jokowi
Rocky Gerung Sebut Promosi Qodari Dibaca Sebagai Restu Prabowo pada Politik Manipulatif