Reshuffle Kabinet Prabowo Dinilai Gagal Jauhkan Pemerintahan dari Bayang-Bayang Jokowi

photo author
- Kamis, 18 September 2025 | 20:30 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (Dok Instagram@prabowo)
Presiden RI, Prabowo Subianto (Dok Instagram@prabowo)

bisnisbandung.com - Langkah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet jilid dua menuai kritik tajam dari pengamat politik Rocky Gerung.

Menurutnya, publik sempat menaruh harapan besar bahwa perombakan kali ini akan menjadi titik awal perubahan signifikan dalam arah pemerintahan. Namun, kenyataan yang terjadi justru dianggap tidak memenuhi ekspektasi.

Rocky menilai reshuffle seharusnya menjadi momentum untuk menghadirkan kualitas baru dalam kepemimpinan kabinet.

Publik menginginkan adanya perbaikan substansial, bukan sekadar pergantian posisi menteri. Namun, wajah-wajah yang muncul dalam pelantikan terbaru dinilai masih belum mampu menjawab kebutuhan perubahan yang lebih mendasar.

Baca Juga: Mentan Amran Ancam Pegawainya: Ketahuan Korupsi, Langsung Saya Gerek!

Lebih jauh, ia menyoroti bahwa sebagian tokoh yang diharapkan diganti tetap bertahan, sementara sosok-sosok alternatif yang diperkirakan bisa membawa energi baru tidak hadir dalam susunan kabinet.

“Jadi sekali lagi kita mau lihat apa sebetulnya latar dari reshuffle ini. Sebetulnya tidak ada reshuffle yang terjadi hari ini,” ujarnya dilansir dari youtube pribadinya.

“Memang ada pergantian oknum-oknum menteri. Tetapi yang dituntut publik kan bukan sekadar pergantian, tetapi kualitas dari kabinet itu berubah,” sambungnya.

Baca Juga: Amien Rais: Korupsi Sudah Jadi ‘Way of Life’ di Indonesia!

Hal ini membuat reshuffle dianggap tidak memberikan dampak berarti terhadap perbaikan kualitas pemerintahan.

Salah satu fokus pembicaraan Rocky adalah posisi Erick Thohir. Perubahan jabatannya dipandang bukan sekadar rotasi biasa, melainkan sinyal bahwa kekuasaan yang sebelumnya melekat pada dirinya semakin dipersempit.

Meski demikian, Erick masih dipertahankan di kabinet karena memiliki rekam jejak sebagai bagian dari tim pemenangan Prabowo–Gibran pada pemilu lalu.

Baca Juga: Jejak Panas Erick Thohir di BUMN, Pangkas Besar-besaran Dari 142 Jadi 47 Perusahaan

Rocky menafsirkan langkah tersebut sebagai bentuk kompromi politik. Erick dinilai sedang berada dalam fase transisi sebelum benar-benar keluar dari lingkaran kekuasaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X