bisnisbandung.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan sektor pariwisata menjadi salah satu dalam peluncuran paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang diumumkan pemerintah pada 15 September 2025.
Stimulus ini diluncurkan setelah gejolak sosial dan desakan berbagai pihak, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi.
Airlangga menyoroti kondisi sektor pariwisata, khususnya hotel, restoran, dan kafe (HOREKA), yang masih menghadapi tekanan.
“Oleh karena itu, yang kemarin kita sudah berikan ke padat karya kita perluas ke pariwisata, dan diharapkan 482.000 orang bisa memanfaatkan dan benefitnya,” ucapnya dalam konferensi pers, dilansir dari youtube Kompas TV.
“Mereka bisa memanfaatkan angka Rp60.000 sampai Rp400.000 tambahan ke orang per orang sehingga kita berharap bahwa daya beli bisa terjaga juga,” sambungnya.
Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga daya beli sekaligus memperkuat kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional.
Selain sektor pariwisata, paket stimulus 8+4+5 mencakup berbagai program. Delapan program akselerasi pada 2025 mencakup magang, bantuan pangan, perluasan PPh 21 ditanggung pemerintah, diskon iuran BPJS Jamsostek, dukungan perumahan, padat karya, percepatan deregulasi, serta pengembangan kawasan perkotaan.
Baca Juga: Disindir Rudi S Kamri Soal Dana Rp14 Miliar, Dedi Mulyadi: Nih Makan Saya, Bala-bala Sama Lotek
Empat program berlanjut pada 2026, termasuk perpanjangan PPh final, insentif bagi pekerja pariwisata, stimulus untuk pekerja industri padat karya, serta keringanan iuran JKK dan JKM bagi pekerja bukan penerima upah.
Adapun lima program andalan diarahkan untuk penyerapan tenaga kerja, mulai dari penguatan Koperasi Desa Merah Putih, Kampung Nelayan Merah Putih, revitalisasi tambak Pantura, modernisasi kapal nelayan, hingga dukungan perkebunan rakyat.
Airlangga menegaskan strategi ini merupakan langkah komprehensif pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
Dengan memperkuat sektor pariwisata sekaligus industri padat karya, pemerintah berharap stimulus 8+4+5 dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.***
Baca Juga: Om Zein Geram! Tegur Dinas PUPR Purwakarta Soal Bak Kontrol Trotoar Rusak
Artikel Terkait
Celios Sebut Kekayaan Menteri Era Prabowo Naik 50%, Ketimpangan Makin Melebar
Anggota Komisi XI DPR Soroti Optimisme Menkeu Purbaya Capai 7% Pertumbuhan, Perlu Bukti Strategi
Pasca Gejolak Agustus, Pengamat Politik Soroti Perubahan di Pemerintahan Prabowo
Menkeu Baru Dinilai Out Of The Box, Bhima Yudhistira Soroti Perbedaan Purbaya dan Sri Mulyani
INDEF Wanti-Wanti Menkeu, Dana Rp200 Triliun Bisa Tergerus Jika Tidak Tepat Sasaran