Bisnisbandung.com - Pengacara kondang Hotman Paris kembali buka suara terkait kasus yang menjerat mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Hotman secara terbuka menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait dugaan mark up pengadaan laptop sekolah.
Dalam instagramnya, Hotman menegaskan bahwa BPKP sudah melakukan dua kali audit terhadap proyek pengadaan laptop tersebut.
Baca Juga: Evaluasi Tuntutan 17+8: Pemerintah Dinilai Baru Setengah Jalan Menuju Keadilan
Hasilnya tidak ditemukan adanya mark up dalam proses pengadaan.
Hotman menjelaskan “BPKP menyebut secara jelas tidak ada hal-hal signifikan yang mempengaruhi ketepatan harga.”
“Artinya, tidak ada mark up,” kata Hotman.
Lebih lanjut Hotman membacakan hasil audit yang menilai pengadaan laptop sudah memenuhi aspek tepat sasaran, tepat waktu, tepat harga, tepat manfaat, dan tepat kualitas.
Bahkan disebutkan bahwa 98,38% sekolah penerima mengaku mendapatkan manfaat dari program tersebut.
Baca Juga: Aliansi Sipil Desak Pembentukan Tim Investigasi Independen untuk Korban Kekerasan Aparat
Tak hanya itu Hotman juga mengungkap fakta bahwa Kejaksaan Agung turut memberikan pendampingan hukum kepada Kemendikbudristek pada masa pengadaan laptop.
Hal itu tertuang dalam surat keputusan Jaksa Agung Muda Perdata tertanggal 24 Juni 2020.
“Ini bukan opini saya, ini fakta hukum dari hasil audit BPKP. Bahkan Kejaksaan ikut mendampingi secara resmi sejak awal,” tegas Hotman.
Meski begitu ia menyampaikan keprihatinan karena Nadiem masih ditahan di Rutan Kejaksaan Agung.
Baca Juga: Heboh! Tunjangan Rumah DPRD Tembus Puluhan Juta Rupiah
Artikel Terkait
Gubernur Dedi Mulyadi Angkat Bicara soal Pendemo yang Lemparankan Sampah ke DPRD Jabar
Pesan Gubernur Dedi Mulyadi untuk Kontraktor: Jangan Akali Material, Bangunan Harus Awet
Rp 2,5 Miliar untuk Bojong Kalaler, Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Rumah Kumuh Harus Hilang
Uya Kuya Bertemu Pelaku Penjarah Rumahnya, Pilih Maaf & Cabut Laporan Polisi
Fenomena 17+8 Jadi Sorotan, Adi Prayitno: Suara Publik Kini Lebih Keras di Medsos
Mahasiswa Terbelah! Ikrar Nusa Bhakti Ungkap Politik Uang di Tubuh BEM