Bisnisbandung.com - Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal buruh pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) viral dan ramai jadi perbincangan publik.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai kabar ini bisa berdampak luas terhadap banyak sektor.
Ia menekankan potensi dampak luas bagi ribuan buruh pabrik, pekerja terkait industri rokok serta pekerja sektor lain yang bergantung pada rantai pasokannya.
Baca Juga: Tunjangan Rumah DPRD Dinilai Tak Layak, Formappi Dorong Penghapusan
"Kabar ribuan buruh pabrik PT Gudang Garam ter-PHK itu tidak hanya berdampak pada pekerja langsung tapi juga puluhan ribu pekerja lain seperti buruh tembakau, logistik, sopir, pedagang kecil, supplier, hingga pemilik kontrakan," kata Said dikutip dari youtube Kompas.
Menurut Said potensi kehilangan pekerjaan bisa mencapai ratusan ribu orang jika kabar tersebut benar adanya.
Ia mengaku baru mendengar kabar ini dan segera akan melakukan pengecekan kebenarannya.
"Jika benar KSPI meminta pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan menyelamatkan industri rokok nasional dan melindungi pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan," tegasnya.
Baca Juga: Polemik Tunjangan Rumah DPRD, Formappi Kritik Beban APBD dan Kinerja Legislator
Said Iqbal meminta pemerintah pusat dan daerah segera turun tangan untuk melindungi pekerja dan menyelamatkan industri rokok nasional.
Berita ini viral karena video perpisahan buruh yang terdampak PHK tersebar luas di media sosial.
Sebelumnya media sosial diramaikan dengan beredarnya video suasana perpisahan para buruh yang disebut terdampak PHK di Tuban, Jawa Timur.
Dalam video berdurasi pendek itu terlihat puluhan pekerja saling berjabat tangan dengan suasana haru.
Hingga saat ini pihak PT Gudang Garam Tbk belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar PHK massal tersebut.
Baca Juga: Heboh! Tunjangan Rumah DPRD Tembus Puluhan Juta Rupiah
Artikel Terkait
Gubernur Dedi Mulyadi Angkat Bicara soal Pendemo yang Lemparankan Sampah ke DPRD Jabar
Pesan Gubernur Dedi Mulyadi untuk Kontraktor: Jangan Akali Material, Bangunan Harus Awet
Rp 2,5 Miliar untuk Bojong Kalaler, Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Rumah Kumuh Harus Hilang
Uya Kuya Bertemu Pelaku Penjarah Rumahnya, Pilih Maaf & Cabut Laporan Polisi
Fenomena 17+8 Jadi Sorotan, Adi Prayitno: Suara Publik Kini Lebih Keras di Medsos
Mahasiswa Terbelah! Ikrar Nusa Bhakti Ungkap Politik Uang di Tubuh BEM