Hal ini terkait trias politika dan mekanisme amandemen undang-undang, di mana mayoritas MPR terdiri dari anggota DPR itu sendiri.
Secara substansi demokrasi,membubarkan lembaga kedewanan bertentangan dengan prinsip pemerintahan yang ada.
Namun fenomena ini menurut Adi Prayitno bisa menjadi momentum bagi DPR untuk introspeksi.
Kritik dan kemarahan publik seharusnya menjadi sinyal bagi anggota dewan agar lebih responsif dan berpihak pada masyarakat.
Baca Juga: Ariel NOAH Desak Kepastian Hukum Soal Kewajiban Bayar Royalti Penyanyi
Survei-survei politik menunjukkan DPR selalu mendapat skor negatif dibanding lembaga negara lain, menegaskan perlunya perubahan kinerja kedewanan.
“Yang paling penting adalah DPR menyerap aspirasi rakyat jangan terlalu emosional atau reaktif. Kritik keras dari publik termasuk ajakan membubarkan DPR mestinya diterima sebagai bagian dari demokrasi,” tutup Adi Prayitno.***
Artikel Terkait
Kunjungan Dedi Mulyadi Bongkar Fakta Mengejutkan soal Orang Tua Balita Raya asal Sukabumi
Balita Tewas, Menko PMK Ngantuk! Awalil Rizky Murka Soal Etika Kabinet Prabowo
Bencana Mengintai! Warga Bandung Diminta Latihan Berulang, Ini Alasan Farhan
Bupati Subang Kena Semprot! Jalan Rusak Ditegur Langsung Gubernur Dedi Mulyadi
Simbol Kekuatan Sunda, Lukisan Maung Bodas Dihadiahi ke Dedi Mulyadi
Warga Jabar Wajib Tahu! Dedi Mulyadi Bakal Gelar Liga Sepak Bola Serentak di Seluruh Jawa Barat
Viral! Pria Bogor Ngaku Dibegal Ternyata Demi Takut Dimarahi Istri