Klaster ketiga adalah pembiayaan sarana dan prasarana, mulai dari revitalisasi sekolah rusak, pembangunan sekolah baru untuk anak kurang mampu, hingga pengembangan kampus, laboratorium riset, dan rumah sakit pendidikan.
Pembangunan ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem pendidikan sekaligus mendorong kemajuan penelitian di Indonesia.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pada 2025, Dana Abadi Pendidikan telah mencapai Rp14,1 triliun. Dana ini mulai dirintis pada 2009 untuk memastikan anggaran pendidikan yang diamanatkan konstitusi sebesar 20% dari APBN tidak terbuang sia-sia.
Mekanisme ini lahir dari pengalaman ketika sebagian anggaran tidak terserap optimal dan digunakan untuk belanja yang kurang prioritas, seperti perbaikan fasilitas yang masih layak.***
Baca Juga: Kisah Perjuangan Mahasiswi di Ponpes Ora Aji, Dedi Mulyadi Siap Bantu Biaya Kuliah
Artikel Terkait
Jaga Momentum Ekonomi, Sri Mulyani Beberkan Paket Stimulus Buat Juni-Juli
Tampil dengan Rompi Anti-Peluru, Sri Mulyani Blusukan ke Papua Bareng Menteri Pertahanan
Dampak Langsung Perang Israel–Iran ke Indonesia, Menkeu Sri Mulyani Mewanti-Wanti
Ekonomi Indonesia di Ujung Krisis? Sri Mulyani Pastikan APBN Siap Menyelamatkan
Awalil Rizky Bongkar Data Sri Mulyani: Aset Naik 4,7%, Kok Dibilang Melonjak?
Emas Kena Pajak! Sri Mulyani Teken Aturan Baru, Investor Panik? Simak Faktanya!