Posisi strategis sebagai kekuatan diplomatik utama di ASEAN memberikan ruang bagi Indonesia untuk memediasi konflik, memperkuat norma internasional, serta menjamin perlindungan terhadap warga sipil di tengah ketegangan yang berlangsung.
Lebih lanjut, Amelia menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki rekam jejak positif dalam mediasi konflik, seperti keterlibatan pada era konflik Kamboja di 1990-an dan peran aktif dalam krisis Rohingya di Myanmar.
“Jadi, Indonesia ini memiliki rekam jejak, serta kredibilitas dan juga kepercayaan dari negara-negara anggota ASEAN untuk bisa memfasilitasi dialog dalam situasi ketegangan seperti sekarang ini yang terjadi antara Thailand dan Kamboja,” terangnya.***
Baca Juga: Ancaman PHK di Sektor Wisata Makin Nyata, Awalil Rizky: Pemerintah Harus Beri Solusi Cepat!
Artikel Terkait
Harga Solar Kian Naik, Mobil Anak Bangsa Percepat Pengembangan Truk Listrik di Indonesia Timur
Bersatu dan Berdaulat, Ini Makna Tema HUT ke-80 Republik Indonesia Versi Prabowo Subianto
Badan Perlindungan Data Belum Ada di Indonesia, Transfer Data ke AS Berisiko Bocor
APBN 2025 Bocor, Ekonom: Pajak Gagal Capai Target, Ekonomi Indonesia di Ambang Krisis
Konflik Thailand–Kamboja Meningkat, Peran Indonesia di ASEAN Dipertanyakan