Realokasi APBN Cuma Akal-Akalan, Awalil Rizky: Bukan Efisiensi!"

Kementerian Kesehatan dipotong dari Rp105,6 triliun menjadi Rp86,2 triliun.

Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, hingga Kementerian Perindustrian pun mengalami pemangkasan signifikan.

"Ironis karena kita tahu situasi ekonomi sedang lesu. Tapi justru belanja untuk fungsi ekonomi diturunkan sementara pertahanan dan keamanan malah ditambah. Ini menyiratkan arah kebijakan yang lebih pro-status quo daripada pro-rakyat," ucapnya.

Awalil Rizky juga menyayangkan pemangkasan besar pada transfer ke daerah.

Baca Juga: Polri Sikat Tambang Ilegal di IKN, Beberkan Kronologi 351 Kontainer Batu Bara Diamankan

Dari rencana Rp919 triliun hanya akan direalisasikan Rp864 triliun atau 93,9% dari target.

Hal ini menambah beban desentralisasi dan mempersempit ruang fiskal daerah untuk inovasi dan pelayanan publik.

Ia menambahkan narasi efisiensi yang diusung pemerintah sejatinya lebih condong pada realokasi.

"Ini bukan pemangkasan tapi pemindahan. Jadi ketika diklaim ada penghematan, kenyataannya hanya ganti pos. Yang jelas bukan ke arah penguatan ekonomi."

Baca Juga: Nadiem Sebut Proyek Chroombook Sudah Dalam Pengawasan, eks Penyidik KPK: Bisa Saja Hanya Temeng

Dengan arah kebijakan seperti ini Awalil Rizky memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 berisiko melambat.

"Kalau sekarang BI dan Sri Mulyani sudah menurunkan target jadi 5% atau 4,7%, saya prediksi malah hanya akan capai 4,5%. Mudah-mudahan saya salah," tutupnya.***