Siapa Membesarkan Riza Chalid? Pengamat Singgung Sponsor Kekuasaan di Balik Migas

bisnisbandung.com - Penetapan Riza Chalid sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung memunculkan pertanyaan tajam, siapa pihak yang selama ini membesarkan dan melindungi sosok kontroversial tersebut di dunia migas Indonesia?

Menurut pengamat perminyakan nasional, Kurtubi, keterlibatan Riza Chalid dalam industri energi bukanlah hal baru.

Ia disebut sebagai aktor lama dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan tata kelola minyak dan gas, bahkan sejak masa berlakunya undang-undang migas lama.

Sebagai pemain lama, Riza Chalid dinilai telah lama mendapat celah untuk memanfaatkan sistem migas nasional, baik di masa lalu maupun dalam struktur holding BUMN migas yang baru.

Baca Juga: Mitos Kesaktian Riza Chalid Runtuh, Pengamat Energi UGM Ungkap Persengkongkolan Elit

“Nah, begitu besar perannya Riza Chalid ini dalam memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan bisnis perminyakan yang ilegal lah, katakan begitu, tapi tetap terlindungi,” singgung Kurtubi dilansir dari youtube Kompas TV.

Ia disebut telah memanfaatkan celah hukum dan struktur kekuasaan untuk menjalankan bisnis yang kerap menimbulkan kecurigaan, termasuk dugaan praktik ilegal yang tetap terlindungi oleh sistem.

Kurtubi menyoroti pentingnya penelusuran terhadap pihak-pihak yang sejak awal memberikan ruang dan perlindungan terhadap aktivitas Riza Chalid.

Baca Juga: Tangkap Sinyal Psikologis dalam Kasus Kematian Arya Daru, Reaksi Datar Penjaga Kos Dipertanyakan

“Siapa ini orang-orang yang membesarkan Riza Chalid ini sejak awal? Ya pasti ada orang yang memberikan peluang, kesempatan kepada Riza Chalid ini untuk memerankan peran sebagai pihak yang sangat diuntungkan dengan sistem-sistem yang ada,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa Riza tidak akan bisa menjadi figur dominan dalam skema migas nasional tanpa adanya "sponsor kekuasaan" yang memberinya akses dan peluang bisnis berskala besar.

Keberadaan Riza Chalid di luar negeri, termasuk di Singapura, juga menjadi catatan penting. Sebelumnya, fasilitas kilang minyak miliknya di negara tersebut pernah menjadi tempat pengolahan minyak mentah milik Pertamina, yang diduga terjadi atas restu oknum dalam sistem migas nasional.

Baca Juga: Eks Kabareskrim Polri Curiga Ada Kesalahan Fatal Di Olah TKP Pertama Kematian Arya Daru

Fakta ini menunjukkan betapa dalam dan luasnya pengaruh yang dimiliki, yang tidak hanya berskala domestik, tetapi juga lintas negara.