Pernyataan Cak Imin juga memicu reaksi balasan.
Sejumlah flyer beredar di media sosial yang berisi ajakan untuk mengepung kantor Cak Imin sebagai bentuk protes.
Tak sedikit pula mantan aktivis PB HMI yang melontarkan kritik pedas, menyebut Cak Imin ‘ahistoris’ dan tidak paham sejarah HMI.
Baca Juga: PHK dan Kesenjangan Ekonomi Meningkat, Rangkap Jabatan Wamen Dinilai Tak Peka Kondisi Rakyat
“Dulu anti IKN, anti keberlanjutan. Sekarang pro. Ini juga jadi bahan sindiran balik yang cukup ramai di medsos,” kata Adi.
Di akhir komentarnya Adi berharap perbedaan pandangan dan candaan antar organisasi tidak dibawa terlalu jauh.
Ia menegaskan pentingnya menjaga suasana tetap guyub dan hangat meski berasal dari organisasi yang berbeda.
“Lelucon-lelucon seperti ini sebenarnya biasa. HMI sering ngeledek PMII dan sebaliknya. Tapi yang penting jangan sampai memutus silaturahmi. Politik boleh beda tapi tetap hangat dan saling menghargai,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Janji 19 Juta Lapangan Kerja Gibran? Pengamat Politik: Omong Kosong yang Bikin Generasi Muda Frustrasi!
Bupati Jeneponto Dijamu Dedi Mulyadi, Rahasia Sukses ‘Berkantor di Jalan’ Terbongkar!
Menteri Minta Anggaran Jumbo di Tengah Defisit, Rudi S Kamri: Ini Pemerintahan atau Pemborosan?
Bau Menyengat dan Kumuh! DLH Kota Bandung Didesak Warga Ciroyom Menangani Sampah
Tambah Rp1,34 Triliun! KPK Bongkar Alasan Mengejutkan di Balik Permintaan Anggaran
Pemakzulan Gibran & Isu Ijazah Palsu, Jokowi Ungkap Ada Agenda Politik Tersembunyi!