Dalam pandangan akademiknya, Adi menyebut bahwa budaya politik idealnya menghargai kontribusi, bukan justru membuka ruang bagi mereka yang sebelumnya bersikap frontal atau bertentangan dengan pemerintahan.
Penunjukan Ade Armando, dalam hal ini, dianggap sejalan dengan prinsip loyalitas dan balas jasa yang lazim dalam praktik politik demokratis.
Pernyataan Adi tidak menyinggung teknis seleksi atau kualitas manajerial yang dimiliki Ade Armando, melainkan lebih pada menyoroti dinamika politik yang melatarbelakangi penunjukan tersebut.
Ia menekankan bahwa jabatan dalam ruang politik sering kali diberikan kepada sosok yang menunjukkan keberpihakan dan kontribusi nyata terhadap pihak pemenang.***
Baca Juga: Pakar Sebut Pemerintah Brazil Sulit Gugat Indonesia dalam Kasus Juliana Marins
Artikel Terkait
Era Jokowi Kebijakan Hutan Dinilai Kacau Balau, Pemerintahan Prabowo Mulai Tata Ulang Hutan Riau
Prabowo: Listrik Tenaga Surya Jadi Salah Satu Kunci Swasembada Energi
Prabowo Soroti Hilirisasi Industri: Rakyat Menginginkan Percepatan Kemajuan
Prabowo Lebih Percaya Megawati, Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Fakta: Jokowi Hanya Pelengkap!
AHY Bongkar Harapan Prabowo, Danantara Siap Kuasai Pembiayaan Infrastruktur Nasional!
Diangkat Jadi Komisaris PLN Nusantara Power, Ade Armando: Saya Rasa Ini Amanah yang Luar Biasa