Pendekatan tersebut disebut sebagai strategi "dari tepi", yaitu tidak langsung menarget tokoh sentral, tetapi terlebih dahulu mengumpulkan fakta hukum dari pihak-pihak yang lebih pinggiran dalam struktur kasus.
“Tapi pastinya dari tepi. Nah, dari tepi ini mungkin sudah dikumpulkan fakta-fakta hukum itu kan coba untuk diibaratkan puzzle ya, dibuat dirapikan oleh teman-teman penyidik sehingga kemudian memunculkan nama-nama lain,” paparnya.
Ia menggambarkan bahwa penyusunan fakta hukum oleh penyidik ibarat menyusun potongan puzzle. Proses ini memungkinkan kejaksaan merangkai bukti-bukti untuk membentuk konstruksi hukum yang solid, sehingga tidak memberikan celah bagi pembelaan yang tidak berdasar.***
Baca Juga: Pengakuan P2G Soal Proyek Chromebook: Kami Benar-Benar Curiga Saat Itu 2021-2022
Artikel Terkait
“Saya Tidak Pernah Menoleransi Praktik Korupsi” Nadiem Makarim Akhirnya Angkat Bicara
Soal Tudingan Terhadap Nadiem Makarim, Kuasa Hukum: 3 T Dipaksakan Itu Tidak Benar
Perihal Korupsi di Kemendikbutristek, Nadiem Makarim Ungkap Telah Berusaha Meminimalisir Konflik Kepentingan
Dugaan Korupsi Laptop, Nadiem Tantang: Panggil Saya!
Kajian ICW dan Pernyataan Nadiem Tidak Selaras, Transparasi Jadi Sorotan
Proyek Chromebook Diselidiki, Nadiem Makarim Dicekal Ke Luar Negeri oleh Kejagung