Sementara itu, Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur menyayangkan insiden tersebut. Ia menilai bahwa tindakan terhadap para aktivis PMII telah membatasi kebebasan berpendapat.
Menurutnya, aksi yang dilakukan rekan-rekannya bersifat damai dan bertujuan untuk mengingatkan Wakil Presiden atas janji kampanye terkait penciptaan lapangan kerja yang hingga kini belum dirasakan secara nyata.
Ia juga menyampaikan bahwa para mahasiswa yang ditangkap mengalami tekanan secara psikologis setelah insiden tersebut, meski akhirnya dibebaskan.
Baca Juga: Om Zein Dicium Emak-Emak saat Bongkar Bangunan Liar, Videonya Viral!
Dan menegaskan bahwa para aktivis hanya berusaha menyampaikan keresahan rakyat melalui poster, yang salah satunya menyinggung soal sulitnya mencari pekerjaan di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Pihak kepolisian, melalui pernyataan Wakapolres Blitar Kota Komisaris Polisi Subiantana, menjelaskan bahwa tindakan penangkapan dilakukan karena ketiganya diduga berupaya menerobos iring-iringan rombongan wakil presiden.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan bagian dari prosedur pengamanan VVIP, bukan karena isi poster yang dibentangkan.
Namun demikian, rekaman video insiden yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana para aktivis ditarik, dibawa ke kendaraan, dan dijauhkan dari lokasi, memicu kritik publik terkait pelaksanaan hak demokrasi.***
Baca Juga: Om Zein Dicium Emak-Emak saat Bongkar Bangunan Liar, Videonya Viral!
Artikel Terkait
Analisis Pengamat: Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Bisa Terjadi Tapi Politik Bicara Lain!
Impeachment Gibran Sulit Terwujud, Pakar Soroti Kuatnya Relasi Prabowo dan Jokowi
Wakil Presiden Gibran Kenang Bung Karno, Inspirasi Bangsa dan Generasi Muda
Dukung Pelayanan Kesehatan, Wakil Presiden Gibran Janji Sediakan Alat Medis untuk Puskesmas Blitar
Usulan Pemakzulan Gibran Bukan Prioritas, Anggota DPR RI Menilai RUU PPRT Lebih Mendesak
Diamnya Presiden dan DPR, Tuntutan Pemakzulan Gibran Dinilai Dibiarkan Bergulir Secara Politik