Spekulasi Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik Sebut Presiden Sudah Beri Kesempatan Kedua

photo author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 16:00 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)
Presiden terpilih Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)

Setiap presiden pasti akan melakukan evaluasi kinerja dan rotasi demi mengoptimalkan tim kerja.

Adi menyebut ada dua faktor utama yang biasanya menjadi alasan reshuffle dilakukan: kinerja dan dinamika politik.

Soal kinerja ia menyoroti isu-isu krusial seperti pengangguran, kemiskinan, hingga kontroversi pernyataan sejumlah menteri yang menimbulkan kegaduhan.

"Ada menteri yang bicara ngawur, buat gaduh, bahkan tak sesuai ritme kerja pemerintahan. Itu bisa jadi bahan evaluasi," ujarnya.

Dari sisi politik Adi menyebut pertemuan Prabowo dengan Megawati beberapa waktu lalu juga bisa menjadi isyarat awal pembentukan koalisi baru, yang ujungnya berimbas pada reshuffle.

Baca Juga: ICW Ungkap Korupsi Pengadaan Masih Marak Meski Sudah Digital, Proyek Fiktif dan Mark-Up Jadi Modus

"Kalau PDIP ingin masuk pemerintahan, tentu harus ada jatah kursi. Maka logis kalau ada reshuffle untuk beri ruang pada kader partai baru," jelasnya.

Adi mengingatkan bahwa publik saat ini butuh hasil nyata dari kerja para menteri.

Ia menyebut tak ada lagi alasan bagi pembantu presiden untuk tidak maksimal dalam bekerja.

"Kalau sudah dikasih kesempatan kedua tapi tetap malas, publik pasti dukung reshuffle besar-besaran. Jangan kasih ampun, jangan kasih kendor," pungkasnya.

Adi berharap para menteri, wakil menteri, kepala badan, dan lembaga segera berbenah dan menunjukkan kinerja konkret. Jika tidak, maka reshuffle hanya tinggal menunggu waktu.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X