Bisnisbandung.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti angkat suara soal ancaman serius terhadap kawasan konservasi laut dunia, Raja Ampat.
Melalui unggahannya di twitternya, Susi secara tegas meminta Presiden Prabowo Subianto menghentikan aktivitas tambang nikel yang kini makin masif di kawasan tersebut.
Permintaan Susi itu bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Salat Idul Adha 1446 H di Masjid Istiqlal dan Salurkan Hewan Kurban
"Hentikan tambang nikel. Selamatkan Raja Ampat!" tegas Susi.
Berdasarkan laporan dari organisasi lingkungan Auriga Nusantara, perluasan tambang nikel di Raja Ampat melonjak tajam dalam empat tahun terakhir.
Luas lahan tambang bertambah 494 hektare sejak 2020 hingga 2024.
Meningkat hampir tiga kali lipat dibanding periode lima tahun sebelumnya.
Kini total izin tambang nikel di kawasan itu telah mencapai lebih dari 22.420 hektare.
Baca Juga: Gegara Follow Akun Judol, Wapres Gibran Jadi Sorotan Netizen! Istana Langsung Buka Suara
Kondisi ini mengkhawatirkan banyak pihak, mengingat Raja Ampat dikenal sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.
Namun aktivitas tambang nikel justru menimbulkan dampak serius: deforestasi, pencemaran air, hingga kerusakan terumbu karang akibat sedimentasi yang terbawa arus laut.
Tak hanya soal ekosistem, kerusakan laut di Raja Ampat juga mengancam mata pencaharian ribuan nelayan lokal yang selama ini menggantungkan hidupnya dari laut.
Baca Juga: Serunya 5 Game One Piece Android untuk Isi Waktu Luang
Artikel Terkait
Zulfan Lindan: Gestur Gibran Jadi Titik Balik Isu Pemakzulan
Usulan Pemakzulan Gibran Dikritik Ade Armando: Tak Ada Dasar Hukum Jelas
Ganjar Pranowo Tanggapi Surat Pemakzulan Wakil Presiden Gibran
Jemaah Furoda Terlantar di Tanah Suci, Menag Nazaruddin: Kami Tetap Bertanggung Jawab!
Gibran Bermasalah Secara Etis dan Hukum, Kata Pengamat soal Pemakzulan
Pesan Presiden Prabowo Disampaikan Dedi Mulyadi, Pemerintah Fokus untuk Rakyat Bukan Partai