Adi menilai pindahnya pusat pemerintahan ke IKN adalah langkah untuk mengurangi beban Pulau Jawa yang selama ini menjadi pusat segala-galanya mulai dari populasi, ekonomi, hingga politik.
“Ini soal keadilan distributif. Kita butuh Indonesia-sentris bukan Jawa-sentris. Dan IKN adalah jawaban atas ketimpangan pembangunan selama ini,” ujar Adi.
Dia berharap pembangunan IKN bukan hanya simbolik tapi benar-benar memunculkan kehidupan baru mulai dari pertumbuhan ekonomi, aktivitas sosial, hingga birokrasi yang aktif.
Baca Juga: “Dosa Ini!” Dedi Mulyadi Geram dengan Perusahaan BUMN yang Menyimpang
Adi mengimbau publik untuk tidak terburu-buru mengkritik proyek IKN.
Ia menyarankan publik memberi waktu pada pemerintah untuk membuktikan efektivitas perpindahan ibu kota.
“Kalau nanti semua sudah pindah, sistem pemerintahan sudah berjalan tapi hasilnya nihil barulah kita kritik. Sekarang beri mereka kesempatan untuk bekerja,” tutupnya***
Artikel Terkait
Batas Usia dalam Rekrutmen Dihapus, Menaker Yassierli Tegaskan Dunia Kerja Harus Inklusif
Job Fair Bekasi Ricuh, Aktivis Sebut Ini Tanda Indonesia Darurat Lapangan Kerja
Bukan Jokowi yang Kena Tapi Ilmuwan Ini! Pegiat Media Sosial: Gara-gara Roy Suryo
Helmy Yahya Bongkar Personal Branding Dedi Mulyadi
Jusuf Kalla Sindir Pemerintah Soal Premanisme, Rudi S Kamri: Kenapa Selama Ini Dibiarkan?
Persikas Butuh Investor, Gubernur Dedi Mulyadi Siap Jadi ‘Media Promotor’ Bukan Pengelola