"Kalau sama-sama nggak asli ya identik pun nggak ada gunanya. Justru bisa jadi bukti bahwa dua-duanya bermasalah," ucapnya.
Lebih jauh Rocky menyebut bahwa proses hukum yang hanya berputar di laboratorium forensik tidak dapat menggantikan proses pembuktian di pengadilan.
Ia menegaskan bahwa kebenaran dalam sistem pidana harus ditentukan oleh hakim bukan penyidik.
"Barang bukti itu dibawa ke pengadilan bukan divonis sah oleh laboratorium. Di situlah seharusnya diuji sah atau tidaknya termasuk apakah kepemilikannya legal," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Dedi Mulyadi, Hotman Paris: Kirim Aja ke Barak Militer
Rocky juga menyoroti aspek kepercayaan publik sebagai hal yang sangat penting dalam kasus ini.
Menurutnya seberapa pun detailnya hasil uji laboratorium publik tidak akan percaya jika lembaga pengujinya sendiri diragukan kredibilitasnya.
"Yang diuji itu bukan hanya ijazahnya tapi juga legitimasi prosesnya. Kalau prosesnya diragukan, hasilnya juga akan dipertanyakan terus-menerus," ujarnya.
Dalam pernyataan penutupnya Rocky menyebut bahwa skandal ini bisa menjadi beban berat politik bagi Prabowo Subianto di masa pemerintahannya ke depan.
"Prabowo bisa saja lelah secara psikologis membela sesuatu yang secara hukum sah tapi secara publik tidak legitimate," pungkas Rocky.***
Artikel Terkait
Bareskrim Bilang Ijazah Jokowi Asli, Ini Kata Refly Harun
Perusakan Stadion Viral, Dedi Mulyadi: Tak Ada Ampun, Hukum Harus Tegak!
Peta Politik Berubah! Pengamat: Jawa Barat Jadi Kunci Kekuasaan
Kejagung Selidiki Pengadaan Laptop Kemendikbud, Diduga Ada Persekongkolan
Bukan dari APBD! Ini Sumber Bonus Rp1 Miliar dari Dedi Mulyadi untuk Persib Bandung
Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Bahlil Sebut Isu Palsu Sudah Tak Masuk Akal