bisnisbandung.com - Gaya komunikasi dan pendekatan lapangan KDM (Kang Dedi Mulyadi) terus menjadi sorotan.
Seorang pakar komunikasi, Me Fuady menilai bahwa KDM tidak mengikuti jejak Joko Widodo (Jokowi) dalam blusukan, tetapi melampaui dengan pendekatan yang lebih ekstrem dan langsung menyentuh persoalan masyarakat.
“Jadi sebenarnya itu bukan ada kemiripan, tapi, mohon maaf, KDM itu justru melampaui Jokowi, ya,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Official Inews, Kamis (22/5).
Baca Juga: Pandangan Buruk soal Pendidikan Barak Militer, Dedi Mulyadi: Justru Lindungi Hak Anak
Dalam analisisnya, KDM digambarkan sebagai figur yang tidak setengah-setengah dalam berinteraksi dengan publik.
Aksinya turun langsung ke lapangan bukan sekadar simbolik. Ia terjun membersihkan sungai, mengelola sampah, dan hadir di titik-titik yang menjadi pusat masalah sosial.
“Blusukannya ekstrem. Saya sepakat kalau KDM bukan sekadar masuk, foto-foto, tapi juga dia mau untuk terjun, membersihkan sampah, ya, membersihkan sungai. Jadi memang tidak setengah-setengah, ya,” ungkapnya.
Baca Juga: Dicintai Warga Tapi Dibenci PDIP, Kisah Dedi Mulyadi Versi Ade Armando
Gaya ini dianggap mencerminkan bentuk kepemimpinan yang aktif dan berani mengambil risiko, berbeda dari pola komunikasi Jokowi yang lebih bertahap dan penuh proses konsultasi.
Keberanian KDM dalam mengambil keputusan juga disebut mencolok. Dalam berbagai kebijakan, termasuk relokasi warga atau penertiban bangunan, ia langsung mengeksekusi tindakan tanpa berlarut-larut dalam negosiasi panjang.
Meski langkah ini menimbulkan kontroversi, sisi kemanusiaan yang ditunjukkan melalui pemberian kompensasi atau perhatian terhadap dampak sosial membuatnya tetap mendapatkan simpati publik.
KDM juga dikenal sebagai sosok yang tak segan bersikap tegas terhadap siapapun, bahkan saat berhadapan dengan lembaga legislatif daerah.
Sikap ini menempatkannya sebagai figur yang dianggap kontroversial, namun justru hal tersebut yang memperkuat citranya sebagai pemimpin yang berani dan tidak takut berbeda pendapat.
Baca Juga: Jokowi Rebut Peran Gibran, Begini Kritik Pedas Budayawan Mohamad Sobary
Artikel Terkait
Khawatir KDM Jadi ‘The Next Jokowi’, Guru Gembul: Kekuasaan Bisa Mengubah Karakter Manusia
Program Barak Militer KDM Dinilai Berpotensi Membebani Sekolah dan Butuh Regulasi Jelas
Pengaruh KDM Hingga ke Pedalaman, Ini Pendapat Suku Baduy terhadap Gubernur Jawa Barat
Perkara Ijazah, Jokowi Diselidiki Bareskrim? Pakar Hukum Beri Penjelasan
Pengamat Menilai Jokowi Lebih Pantas Pimpin PSI Dibanding Kaesang
Jokowi Diperiksa Cuma 1 Jam, Pengamat Sindir Seperti Multiple Choice