Ateng juga menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks desil atau kelompok pengeluaran.
Menurutnya, penghitungan kemiskinan dengan pendekatan kebutuhan gizi sangat efektif untuk memotret kondisi desil terbawah, yakni 40% populasi berpengeluaran terendah.
Sedangkan penghitungan yang mempertimbangkan aspek tabungan atau saving yang dilakukan Bank Dunia, cenderung lebih mencerminkan kelompok masyarakat kelas menengah ke atas.***
Baca Juga: Pergeseran Politik Jokowi, Mahfud MD Soroti Perubahan Sikap Aparat Hukum
Artikel Terkait
Jangan Bangga Jadi G20 Kalau Rakyat Masih Miskin, Kritik Rocky Gerung untuk Prabowo dan Jokowi
Fokus Tampung Anak dari Keluarga Miskin, Sekolah Rakyat Siap Dimulai Tahun Ajaran Baru 2025/2026
Meme Prabowo-Jokowi, Pengamat Politik Tegaskan: Ini Satir Bukan Tindakan Kriminal
Nasi Goreng dalam Politik, Adi Prayitno Ungkap Dinamika Hubungan Megawati-Prabowo
Isu 'Matahari Kembar' Prabowo-Jokowi, Arief Payuono Ungkap Fakta Sebenarnya
Meme Prabowo-Jokowi dan Dampaknya, Analisis Adi Prayitno soal Kebebasan Ekspresi di Media Sosial