Bisnisbandung.com - Kisah politik Indonesia seakan tak pernah lepas dari cerita-cerita menarik dan penuh simbolisme.
Salah satunya adalah pernyataan Megawati Soekarnoputri yang baru-baru ini mencuatkan perbincangan publik terkait hubungan lamanya dengan Prabowo Subianto melalui sebuah hidangan sederhana namun penuh makna, nasi goreng.
Dalam pandangan pengamat politik Adi Prayitno pernyataan Megawati ini bisa dianggap sebagai bentuk diplomasi politik yang halus namun penuh pesan.
Baca Juga: Berkebun di Rumah, Cara Berhemat Secara Mudah
Megawati menyebutkan bahwa nasi goreng buatannya sering dirindukan oleh Prabowo.
Ini bukan sekadar obrolan santai tentang kuliner tetapi lebih dari itu, sebuah pesan yang menggugah diskusi tentang hubungan politik kedua tokoh besar ini.
Menurut Adi Prayitno pernyataan Megawati ini bisa dibaca dalam konteks romantisme historis.
Menggambarkan kedekatan antara dirinya dan Prabowo yang sudah terjalin lama.
Nasi goreng yang menjadi simbol kebersamaan mereka bukan hanya tentang makanan melainkan juga tentang kenangan akan masa lalu.
Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi Parfum Lokal Wanita Dengan SPL Terbaik
Megawati ingin menyampaikan kepada publik bahwa meskipun saat ini PDIP tidak lagi menjadi bagian dari koalisi pemerintah.
Hubungan pribadi dan politiknya dengan Prabowo tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Romantisme masa lalu ini ingin dijelaskan oleh Megawati kepada publik bahwa sebenarnya hubungan antara Prabowo dan dirinya memiliki riwayat yang cukup panjang. Nasi goreng adalah simbol dari kedekatan itu,” ujar Adi Prayitno.
Di balik pernyataan tentang nasi goreng, Adi Prayitno menilai ada kode politik yang ingin disampaikan Megawati.
Artikel Terkait
Jokowi Masih Ingin Jadi Pusat Perhatian? Rudi S Kamri Angkat Bicara
Pemusnahan Amunisi di Garut Jadi Tragedi, Dedi Mulyadi Berdoa untuk Korban
Pemusnahan Amunisi TNI AD Berakhir Tragis, 13 Korban Jiwa Terjadi di Garut
Kasus Meme Mahasiswi ITB, Rocky Gerung Sebut Perubahan Paradigma di Pemerintahan Prabowo
Dedi Mulyadi Buka Suara Soal Pelaporan ke Komnas HAM, "Kami Peduli dengan Masa Depan Anak-anak"
Kak Seto Sebut Gubernur Dedi Mulyadi Sebagai ‘Sahabat Anak’ Berkat Program Pendidikan Inovatif