Mantan Presiden Masih Dianggap ‘Bos’? Feri Amsari Ungkap Bahaya dalam Politik Indonesia

photo author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 14:00 WIB
Feri Amsari seorang pakar tata negara (dok instagram Feri Amsari)
Feri Amsari seorang pakar tata negara (dok instagram Feri Amsari)


Bisnisbandung.com - Feri Amsari seorang pakar tata negara baru-baru ini mengungkapkan kritik tajam terkait dinamika politik yang terjadi di Indonesia.

Dalam YouTube Indonesia Lawyers Club, Feri Amsari membahas fenomena yang mengejutkan terkait pernyataan seorang menteri yang menyebut mantan presiden adalah “bos” meskipun secara konstitusional tidak lagi memegang jabatan tersebut.

Menurut Feri Amsari pernyataan ini mencerminkan adanya masalah serius dalam pemahaman terhadap prinsip demokrasi dan sistem pemerintahan di Indonesia.

Baca Juga: Step by Step Cara Melatih Disiplin Diri

Feri Amsari memulai diskusinya dengan merujuk pada sebuah pernyataan kontroversial yang dibuat oleh seorang menteri dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri tersebut secara eksplisit menyebut mantan Presiden Joko Widodo sebagai “bos”.

Meskipun secara hukum dan konstitusi menteri tersebut seharusnya hanya bertanggung jawab kepada presiden yang sedang berkuasa.

Hal ini menurut Feri Amsari bukan hanya salah secara konstitusional tetapi juga menunjukkan adanya disorientasi dalam praktek ketatanegaraan kita.

Feri Amsari menjelaskan bahwa dalam sistem presidensial hanya ada satu presiden yang memimpin negara.

Baca Juga: Polemik Kebebasan Berekspresi,  Pakar Hukum UI: Demokrasi Kita Masih Bergulat antara Timur dan Barat

Menurutnya konsep dua presiden atau dua kekuasaan yang berjalan bersamaan hanya akan mengarah pada kekacauan dan ketidakstabilan.

Ia bahkan membandingkan hal ini dengan sistem tata surya di mana tidak ada planet yang bisa bertahan jika ada dua matahari.

"Tidak ada planet yang bisa long-lasting kalau ada dua tata surya," ujar Feri Amsari.

Selain itu Feri Amsari juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang ambisi politik dari mantan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: “Kebebasan Berekpresi Perlu Budi Pekerti” Pro Kontra Penangkapan Mahasiswa ITB Pembuat Meme

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X