Ia mencontohkan kasus yang terjadi di lapangan, di mana makanan diduga diolah sejak malam hari dan baru disajikan keesokan siangnya.
Meski disimpan di freezer perubahan kondisi alami makanan bisa meningkatkan risiko kontaminasi.
“Makanan dimasak malam jam 10 baru disajikan siangnya. Ini memicu risiko. Meski dibekukan tetap ada perubahan alami yang bisa picu keracunan,” ucap Dedie.
Dedie juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait kandungan air dan pemeriksaan organ tubuh para korban.
Hasil ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah hukum dan evaluasi lanjutan.
Baca Juga: Premanisme Jadi Alat Politik, Pakar Hukum Pidana Ungkap Ini Ditoleransi Sejak Lama
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan air dan organ. Belum bisa kami umumkan sekarang karena masih proses,” jelasnya.
Pemkot Bogor berjanji akan meningkatkan pengawasan dan standar keamanan pangan di semua tahapan program MBG ke depan.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan percaya bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab atas keselamatan anak-anak di sekolah.***
Artikel Terkait
Prihatin dengan Perkembangan Dunia, SBY Sebut Perang Dagang Mengancam Kehidupan Bangsa
Kak Seto Sebut Gubernur Dedi Mulyadi Sebagai ‘Sahabat Anak’ Berkat Program Pendidikan Inovatif
Meme Prabowo-Jokowi, Pengamat Politik Tegaskan: Ini Satir Bukan Tindakan Kriminal
Tekanan Global untuk Palestina Semakin Kuat, Anies: Dunia Akan Dukung Kemerdekaan
Nasi Goreng dalam Politik, Adi Prayitno Ungkap Dinamika Hubungan Megawati-Prabowo
Kang Hasan Tanggapi Program Dedi Mulyadi, Pendidikan Karakter Bukan dengan Kekerasan