Dalam analisisnya, Alifurrahman juga mencermati bahwa isu ijazah ini bisa menjadi instrumen politik untuk membatasi ruang gerak Jokowi pasca kepemimpinan, terutama menjelang momentum politik penting seperti reshuffle kabinet.
Ia mengingatkan bahwa Jokowi cenderung terganggu oleh isu besar yang mendominasi ruang publik, seperti yang pernah terjadi pada kasus Sambo, yang kala itu menyita perhatian luas dan membatasi gerak presiden secara politik.
Namun, perkembangan terbaru menurut Alifurrahman menunjukkan bahwa eskalasi isu ini mulai mengarah ke dinamika yang lebih serius.
Ia menyoroti munculnya dugaan peran elite dalam menghidupkan kembali isu-isu lama, termasuk saat CV Jokowi dikabarkan hilang dari situs KPU, sementara dokumen milik tokoh lain seperti Prabowo masih tersedia.
Pernyataan KPU yang menyatakan tidak memiliki kewenangan untuk memverifikasi keaslian ijazah turut dinilai sebagai sikap yang janggal.***
Baca Juga: Di Balik Perang India-Pakistan, Pakar Beberkan Ada Negara-Negara Besar yang Berkepentingan
Artikel Terkait
Aktivis: Tuduhan Ijazah Jokowi Tanpa Bukti Bisa Seret ke Penjara, Roy!
Jokowi Laporkan Tuduhan Ijazah Palsu, Amien Rais: Andaikata Kemungkinan Menang, Tentu Kita Harus Ksatria
Hanya Orang Bodoh yang Percaya Ijazah Jokowi Palsu, Kata Akademisi
Presiden Prabowo Bela Jokowi Soal Ijazah, Dokter Tifa: Kita akan Tanya Terus Sampai Kiamat!
Goenawan Mohamad Dukung Pendidikan Wapres Gibran Diusut, Ijazah Jokowi Tidak Perlu Lagi
Fitnah Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Roy Suryo Bisa Dijerat Pasal Berlapis!