Kelompok tersebut mendapat sorotan luas karena melibatkan nama-nama besar seperti Fachrul Razi dan Tri Sutrisno.
Hersubeno juga menyoroti momentum pertemuan, yang bersamaan dengan mencuatnya isu pemalsuan ijazah Presiden Jokowi dan pelaporan balik terhadap para pengkritiknya.
Ia menilai, pertemuan para purnawirawan ini bisa dibaca sebagai bentuk kontra-narasi terhadap kelompok Tri Sutrisno.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dipersiapkan untuk Pilpres 2029? Pegiat Media Sosial Sebut Ada Sinyal Dukungan
Indikasi ini terlihat dari penekanan pada legitimasi organisasi resmi dan perlunya konsolidasi untuk menjaga soliditas TNI-Polri.
Hersubeno mencermati pula dinamika internal TNI yang turut berperan dalam memanaskan situasi.
Ia menyinggung kasus pencopotan Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatan Pangkogabwilhan I, yang tak lain adalah putra Tri Sutrisno.
Pencopotan itu kemudian dibatalkan dalam waktu singkat, yang menimbulkan pertanyaan publik mengenai stabilitas dan pengaruh politik dalam tubuh militer.***
Baca Juga: “Jauh Lebih baik dari Ridwan Kamil” Pengamat Klaim Dedi Mulyadi Gubernur Terbaik Se Indonesia
Artikel Terkait
PDIP Pertanyakan Motif Gibran Buat Video Monolog, Seno Bagaskoro: Kenapa Kok Tiba-Tiba
Video Gibran Dinilai Memantik Kesadaran Kolektif, Partai Golkar Puji Langkah Wakil Presiden
“Ngomong Salah, Tidak Ngomong Salah” Pengamat Sebut Tidak Mudah Jadi Gibran
Gibran Bisa Dimakzulkan? Ini Proses Konstitusional yang Harus Ditempuh, Kata Pakar Hukum Tata Negara
Peluang Gibran Bisa Diturunkan Sebagai Wapres, Beber Zainal Arifin Mochtar
Letjen Kunto Batal Dicopot! Pengamat: Prabowo Lawan Balik, Jokowi dan Gibran Kian Tertekan