bisnisbandung.com - Politikus PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menyampaikan pandangannya terkaitkemunculan mendadak serangkaian video monolog dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di platform YouTube.
Menurutnya, kemunculan video tersebut menimbulkan tanda tanya di kalangan publik karena seperti tiba-tiba.
“Betapa tidak, misalnya dalam kasus video Mas Gibran itu, banyak sekali pembicaraan dari kawan-kawan yang juga mengkritisi dan mempertanyakan motifnya. Kenapa kok tiba-tiba?” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Kompas TV, Rabu (30/4).
Baca Juga: “Lapangan Kerja Masih Banyak” Wamenaker Kritik Budaya Malas dan Narasi Menyesatkan
Seno menegaskan bahwa sikap PDIP bukan dalam rangka menyerang secara pribadi, melainkan mencerminkan kegelisahan masyarakat atas pola komunikasi pejabat publik yang terkesan tidak konsisten.
Ia menunjukkan bahwa akun YouTube Gibran sebelumnya tidak aktif selama kurang lebih sembilan bulan, namun dalam sepekan terakhir justru mengunggah tiga video berturut-turut tanpa ada keterlibatan publik yang nyata.
Sebagai anggota partai yang aktif menanggapi dinamika politik nasional, Seno menggarisbawahi pentingnya komunikasi dua arah antara pejabat negara dan masyarakat.
Baca Juga: Siap Kaget? Film-Film Ini Tunjukkan Kekuatan Perempuan dengan Cara yang Gak Kamu Duga
Ia menyebut bahwa banyak kalangan muda, termasuk dari lingkungan kampus, yang bisa menjadi mitra diskusi wakil presiden. Namun sejauh ini, Gibran dinilai belum mengambil kesempatan tersebut secara terbuka.
Seno juga menilai, dalam konteks seorang wakil presiden, peran utama bukan sekadar membentuk opini atau membangun citra melalui media sosial, tetapi turut hadir dalam diskursus strategis nasional.
Ia mencontohkan isu-isu seperti kecerdasan buatan, hilirisasi industri, hingga reformasi meritokrasi sebagai hal-hal yang membutuhkan peran aktif dari Gibran sebagai bagian dari pemerintahan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Bongkar Kegelisahannya di DPR, BUMD Diisi Tim Sukses hingga PPH 21 Jadi Sorotan
Terkait aspek teknis dari video yang beredar, Seno turut mencermati adanya keganjilan di media sosial, di mana jumlah like dinilai tidak proporsional dengan jumlah penonton.
Meski tidak menuduh secara langsung, ia menyebut hal ini sebagai bagian dari perbincangan publik yang wajar untuk diamplifikasi oleh partai politik.***
Artikel Terkait
Santer Desak Gibran Dicopot, Tidak Ada Penolakan Keras dari Istana Hingga Ketua MPR
Amien Rais Heran dengan Tanggapan Istana, Ketidaktegasan Soal Usulan Pencopotan Gibran
Gibran Coba Manipulasi Angka Like, Warganet Bongkar: Suntik Like dan Bot Like Youtube dalam Video Terbarunya!
Dunia Di Ambang Perang, Prabowo Harus Reshuffle Kabinet! Pengamat: Gibran Dinilai Tak Siap
Kesalahan Pada Tuntutan Pemakzulan Gibran, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Itu Salah Tempat
Ganti Wakil Presiden Gibran, Pengamat: Titik Huru-Hara Politik Nasional