bisnisbandung.com - Pegiat media sosial Alifurrahman menyoroti maraknya organisasi kemasyarakatan (ormas) di Indonesia yang dinilai sudah tidak terkendali dan berpotensi menghambat kemajuan bangsa.
Menurutnya, jumlah ormas di tanah air yang mencapai ratusan ribu telah menjadi persoalan serius dan bisa disebut sebagai "alarm darurat" bagi stabilitas sosial dan ekonomi nasional.
“Hari ini saya ingin mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa negeri ini penuh, atau terlalu banyak sekali, ormas-ormas yang tidak berguna,” jelasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Seword TV, Kamis (1/5).
Baca Juga: “Hentikan Korupsimu!” Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perangi Kemiskinan dan Korupsi
“Negeri ini bisa dibilang negeri seribu ormas lebih ya, sejuta ormas, atau lebih tepatnya setengah juta ormas, gitu. Dan ini sudah menjadi satu alarm yang sangat darurat,” sambungnya.
Keberadaan ormas yang kerap tidak memiliki kontribusi nyata justru menimbulkan keresahan di kalangan pelaku usaha.
Praktik permintaan tunjangan hari raya (THR) secara masif dari berbagai ormas kepada pemilik usaha, baik skala kecil hingga besar, menjadi contoh nyata dari situasi yang dinilai mengganggu iklim investasi.
Baca Juga: 8 Toko Online Terbaik Di Indonesia Beserta Reputasinya Baik Dan Harganya Terjangkau
Permintaan tersebut sering datang dalam bentuk surat resmi, dengan nama-nama yang mirip atau nyaris identik, dan disebar luas menjelang hari raya.
Tidak sedikit pengusaha yang mengeluhkan tekanan semacam ini. Dampaknya, banyak pelaku usaha menjadi enggan untuk membuka atau memperluas bisnisnya di Indonesia karena harus menghadapi beban tambahan yang tidak resmi namun terstruktur.
Bahkan, beberapa perusahaan asing pun dikabarkan sempat mengalami gangguan dari kelompok-kelompok ormas saat akan membangun pabrik di Indonesia.
Selain aspek ekonomi, kekhawatiran juga muncul dari sisi sosial. Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah ketika tokoh ormas yang memiliki latar belakang sebagai preman mendapatkan penghormatan dari aparat.
Baca Juga: Denzel Dumfries Terpilih Menjadi MOTM Usai Laga Barcelona vs Inter Milan 3-3
Hal ini memicu rasa kecewa dan keprihatinan dari masyarakat luas, karena dinilai mencederai nilai-nilai etika dan hukum yang seharusnya dijunjung tinggi oleh institusi negara.
Artikel Terkait
Ormas Minta THR Saat Lebaran? Ini Kata Wamenag Romo Syafii
Ricuh Ormas di Depok, DPR Sebut Satgas Anti-premanisme Dedi Mulyadi Gagal Antisipasi Konflik
Gubernur Dedi Mulyadi Minta Tindakan Tegas terhadap Ormas yang Serang Polisi di Depok
Bikin Geger! Prajurit Elit Antusias Foto dengan Tokoh Ormas Hercules, Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi minta maaf
Tak Main-main, DPR Minta Kemendagri Evaluasi Ormas Meresahkan
Ganggu Investasi, Ormas Preman Dapat Sorotan Tajam dari Wakil Ketua MPR