“Enggak apa-apalah. Sekali lagi prinsipnya jangan berlebih-lebihan, jangan memaksakan dan semuanya harus dalam batas-batas yang wajar,” pungkasnya.
Sikap ini jelas berbeda dengan Dedi Mulyadi yang menyebut wisuda sebagai bentuk komersialisasi pendidikan.***
Artikel Terkait
Ganggu Investasi, Ormas Preman Dapat Sorotan Tajam dari Wakil Ketua MPR
Kejagung Ungkap Alasan Direktur Jak TV Jadi Tahanan Kota
Bersama Kapolri dan Dasco, Rocky Gerung Siap Gabung Pemerintahan?
Strategi Baru! Indonesia Siapkan 3 Satgas untuk Percepat Deal dengan Kebijakan Tarif Donald Trump
Pedas! Budayawan Sebut Jokowi Tak Punya Kiblat Politik
PAN Buka Peluang Usulkan Kader Jadi Cawapres Jika Prabowo Nyapres 2029