“Namun setelah pelantikan anggota kabinet, nama Abu Janda tidak masuk dalam daftar pejabat yang dilantik Presiden dan juga wajahnya enggak nongol itu di istana,” terangnya.
Menurutnya, langkah Abu Janda kali ini bisa jadi merupakan bagian dari strategi komunikasi personal untuk tetap relevan di tengah perubahan arah kekuasaan pasca Pilpres 2024.
Ia juga menilai bahwa perubahan posisi politik Abu Janda, dari pendukung Jokowi ke kubu Prabowo-Gibran, memperkuat dugaan bahwa klaim tersebut merupakan bagian dari proses peneguhan posisi di lingkaran kekuasaan baru.***
Baca Juga: Jokowi Disetarakan dengan Presiden Kenya & Nigeria, Pengamat politik: Malu Saya sebagai Bangsa
Artikel Terkait
Kejanggalan Ijazah Jokowi Dibongkar ? Dari Font Times New Roman hingga Nomor Seri
Panas! Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Berlanjut, Analisis Roy Suryo dan Gerakan Alumni UGM
Jokowi Gagal! Rocky: Indonesia Nggak Siap Hadapi Guncangan Global
Bongkar Dalang Politik! Selamat Ginting: Jokowi Akan Acak-Acak PDIP Demi Amankan Diri!
Tokoh Hukum Kritik Keras Era Jokowi, Hukum Jadi Alat Kekuasaan Bukan Keadilan
Jokowi Disetarakan dengan Presiden Kenya & Nigeria, Pengamat politik: Malu Saya sebagai Bangsa