Tajam! Rocky Gerung Kritik Respons PCO: Seolah-Olah Tidak Belajar Perang Dagang

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 15:00 WIB
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)


bisnisbandung.com - Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif impor hingga 32% terhadap produk ekspor dari Indonesia memantik perdebatan di dalam negeri.

 Salah satu pandangan paling tajam disampaikan oleh pengamat politik dan filsuf publik, Rocky Gerung, yang mengkritik keras respons Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) terkait isu tersebut.

Dalam tanggapannya, Rocky Gerung menilai bahwa pemerintah Indonesia tampak gelisah dan tidak mampu memanfaatkan momen ini untuk merevisi arah kebijakan ekonomi nasional.

Baca Juga: Gaya Rapat Pemerintah Jadi Sorotan, Rhenald Kasali Sebut Tidak Efektif dan Banyak Omong

Ia menyebut bahwa situasi ini seharusnya dijadikan peluang untuk memperbaiki target-target ekonomi, terutama dalam menghadapi dinamika baru yang dipicu oleh kebijakan tarif proteksionis dari Amerika Serikat.

Rocky menyoroti sikap PCO yang mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia memiliki solusi atas persoalan tarif dengan mengandalkan strategi hilirisasi.

 Menurutnya, respons tersebut menunjukkan ketidaktepatan dalam membaca konteks global.

Ia menyebut pendekatan tersebut tidak relevan dengan persoalan yang bersifat eksternal dan berdampak langsung terhadap ekspor Indonesia.

Baca Juga: Kasus THR Tak Terbayar Melonjak Tajam, Apindo: Industri Belum Pulih Sejak COVID

Lebih jauh, Rocky menyatakan bahwa pernyataan tersebut memperlihatkan kurangnya pemahaman pihak komunikasi pemerintah terhadap realitas perang dagang yang tengah berlangsung.

“Padahal kita lihat semua Dubes atau utusan Kementerian Luar Negeri di Vietnam, Malaysia, itu berebut datang ke Washington untuk deal, untuk negosiasi,” ucapnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.

“Itu jadi terlihat bahwa kantor kepresidenan bidang komunikasi enggak paham nyala api yang sedang ada,” sambungnya.

 Ia menilai bahwa komunikasi yang keliru justru bisa menjebak Presiden Prabowo dalam posisi yang membingungkan di mata dunia internasional.

Baca Juga: Karyawan Keluhkan Belum Dapat THR, Kemenaker Tidak Berpihak Pada Pekerja?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X