Bisnisbandung.com - Fenomena mudik tahun ini mencatat penurunan drastis.
Pengamat politik Rocky Gerung menjelaskan data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa jumlah pemudik turun hingga 24%.
Rocky Gerung menyebut kondisi ini sebagai bukti nyata dari memburuknya ekonomi akibat kebijakan yang terlalu fokus pada infrastruktur tanpa memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Soal Revisi UU TNI, Said Didu Sebut Itu Upaya Mengalihkan Isu 'Adili Jokowi dan Lawan Oligarki
Jika dihitung berdasarkan populasi ini berarti lebih dari separuh penduduk Indonesia tidak bisa mudik.
Rocky Gerung menyoroti bagaimana selama 10 tahun terakhir pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur secara masif termasuk jalan tol yang katanya untuk mempermudah arus mudik.
Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa bukan jalan tol yang menjadi kendala utama melainkan daya beli masyarakat yang semakin tergerus.
"Mudik itu butuh uang bukan hanya jalan tol. Butuh ongkos, butuh oleh-oleh, butuh bensin. Kalau masyarakat tidak punya daya beli apa gunanya infrastruktur yang megah?" ujar Rocky dalam kanal YouTubenya.
Baca Juga: Peran Kepala Otorita IKN, Setingkat Menteri, Berwenang Layaknya Gubernur?
Rocky Gerung juga menyoroti banyaknya pabrik tutup dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang makin masif.
Menurutnya kebijakan pemerintah dalam melakukan penghematan anggaran semakin memperburuk situasi.
Pengurangan belanja negara menyebabkan uang yang seharusnya berputar di masyarakat justru tersendat berdampak pada minimnya aktivitas ekonomi di daerah.
"Pemerintah Prabowo melakukan penghematan anggaran tapi efeknya ke mana? Kalau masyarakat malah makin sulit berarti ada yang salah dengan cara pengelolaannya. Ini yang disebut paradoks dari kebijakan ekonomi kita," tambahnya.
Menurut Rocky Gerung tradisi mudik bukan sekadar perjalanan pulang kampung tetapi juga momentum ekonomi.
Baca Juga: Peniliti PUKAT UGM Beberkan Persekongkolan Kasus Patra Niaga: Ini Pengulangan Korupsi 2015
Artikel Terkait
8 Hari Pemutihan Pajak Kendaraan, Dedi Mulyadi: Jawa Barat Raup Rp 183 Miliar!
Warga Puncak Keluhkan Kebijakan Transportasi Dedi Mulyadi, "Kami Jadi Korban!"
Iming-iming Gaji Besar, WNI Diminta Menteri Karding Tak Berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan Thailand
Strategi Ampuh! Gubernur Dedi Mulyadi Liburkan Angkot, Jalur Puncak Tak Lagi Macet
Lebaran Kritik Tak Berhenti, Rocky Gerung Ucapkan Maaf ke Prabowo dan Jokowi
Blak-blakan Rudi S Kamri: Ini Titik Terendah Demokrasi Indonesia Sejak Reformasi