Bisnisbandung.com - Nilai tukar rupiah terus melemah hingga menembus angka Rp16.580 per dolar AS mendekati level krisis 1998 yang sempat menyentuh Rp16.800.
Tak hanya itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 7,1% sejak awal tahun.
Analis keuangan Yanuar Rizky menilai pelemahan rupiah dan IHSG saat ini dipicu oleh berbagai faktor.
Baca Juga: Dampak Efisiensi Bisnis Hotel di Ujung Tanduk, Dari Bintang Lima hingga Non-Bintang Terimbas
Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan investor dan masyarakat apakah Indonesia akan kembali mengalami krisis ekonomi seperti 1998?
Mulai dari kebijakan fiskal pemerintah hingga sentimen global.
Ia menyoroti rencana anggaran jumbo pemerintahan Prabowo Subianto terutama program makan siang gratis yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp450 triliun per tahun.
"Investor khawatir terhadap defisit fiskal yang melebar. Saat ini pasar menunggu kepastian dari pemerintah terkait sumber pendanaan program-program besar tersebut," ujar Yanuar Rizky yang dikutip dari youtube Bambang Widjojanto.
Tak hanya itu aliran dana asing dari pasar saham Indonesia terus keluar.
Baca Juga: Bersih dari Pungli? Kapolres Bekasi Klaim Pengusaha Tidak Lagi Ditekan!
Hingga Maret 2025 tercatat lebih dari USD 2 miliar modal asing hengkang dari bursa saham dalam negeri.
"Ini indikasi bahwa kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia sedang menurun," tambahnya.
Intervensi Bank Indonesia dan Respons PemerintahBank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi untuk meredam gejolak rupiah.
Sementara itu Presiden Prabowo Subianto berencana bertemu dengan para investor pasca-Lebaran untuk meyakinkan mereka mengenai arah kebijakan ekonomi pemerintah.
Baca Juga: Ormas Nakal Bikin Cemas, Ahmad Sahroni: Tangkap Dulu, Tutup Kalau Masih Berulah!
Artikel Terkait
M. Sobary: Hasan Nasbi Topengnya Dibuka oleh Teror Kepala Babi
Lebaran 31 Maret? NU Ungkap Prediksi Idul Fitri 1446 H
PKB Gelar Mudik Gratis, Cak Imin: Habiskan Uang di Kampung untuk UMKM!
Ormas Minta THR Saat Lebaran? Ini Kata Wamenag Romo Syafii
Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret, Ini Penjelasan Menteri Agama Nasaruddin Umar
Bangunan di Kaki Gunung Burangrang Disegel Satpol PP, Dedi Mulyadi: Izin Harus Diteliti!