bisnisbandung.com - Isu komunikasi publik pemerintah menjadi sorotan besar setelah kontroversi yang dipicu oleh pernyataan Hasan Nasbi terhadap kasus teror kepala babi yang dialami Tempo.
Pemerintah sebenarnya telah melakukan evaluasi besar terkait strategi komunikasi jauh sebelum kontroversi itu mencuat.
Menurut Qodari, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP), diskusi internal terkait evaluasi komunikasi sudah berlangsung sejak pemerintahan Prabowo memasuki bulan keempat hingga kelima masa jabatannya.
Baca Juga: Fenomena TNI di Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Sudah Lebih dari 4.000 Orang!
“Saya kira bukan hanya soal komentar spesifik Bung Hasan terhadap Tempo, tetapi juga refleksi lebih luas. Pemerintahan ini sudah berjalan sekitar 4–5 bulan. Evaluasi dan diskusi internal tentang komunikasi sudah dilakukan,” paparnya dilansir dari youtube Kompas TV.
“Bahkan sebelum dinamika isu beberapa hari terakhir ini, sepengetahuan saya, di internal pemerintahan sudah ada komunikasi dan evaluasi, termasuk rencana untuk memperbaiki serta mengoptimalkan titik-titik komunikasi yang ada,” terusnya.
Dalam beberapa rapat kabinet, termasuk yang digelar pada Jumat lalu, Presiden Prabowo memberikan arahan kepada para menteri dan jajaran kabinet untuk memperbaiki dan mengoptimalkan komunikasi publik.
Baca Juga: Diterpa Isu Perselingkuhan dengan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Angkat Bicara!
Langkah evaluasi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memperkuat komunikasi di tengah berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah.
Hingga saat ini, pemerintah telah menjalankan sekitar 45 kebijakan yang mencakup berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga pertahanan.
Dengan banyaknya kebijakan tersebut, penting bagi pemerintah memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Kendati demikian, Qodari menegaskan bahwa Presiden Prabowo belum memberikan tanggapan spesifik terkait teror kepala babi yang dialami Tempo.
Baca Juga: Rudi S Kamri Desak Pecat Hasan Nasbi, Dukung Polri Usut Teror ke Tempo
Fokus utama evaluasi komunikasi pemerintah lebih pada memperbaiki sistem komunikasi secara menyeluruh agar respons terhadap isu-isu yang sensitif bisa lebih terukur dan tepat sasaran.
Artikel Terkait
Hasan Nasbi Jawab Kontroversi Ucapan 'Dimasak Saja' Soal Teror Kepala Babi
Adi Prayitno: Ucapan Hasan Nasbi Soal Kepala Babi ke Tempo Picu Amarah Publik
Sri Mulyani & Airlangga Mundur? Hendri Satrio: Ini Bocoran Nama Pengganti di Kabinet Prabowo
Saham Bisa Naik Turun, Prabowo: Pangan Tetap Nomor Satu
Resmi! Indonesia Masuk New Development Bank, Prabowo: Ini Akan Percepat Transformasi Ekonomi
Rudi S Kamri Desak Pecat Hasan Nasbi, Dukung Polri Usut Teror ke Tempo