Mahfud MD: Demokrasi Kita Makin ‘Crazy’ Prosedur Bisa Dibuat Sesuai Kepentingan

photo author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 20:35 WIB
Mahfud MD (Tangkap layar youtube Rhenald Kasali)
Mahfud MD (Tangkap layar youtube Rhenald Kasali)

bisnisbandung.com - Mahfud MD, tokoh hukum dan politik Indonesia yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, memberikan pandangan kritis terkait kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.

 Menurutnya, demokrasi di Tanah Air semakin menunjukkan gejala yang memprihatinkan, bahkan bisa disebut "semakin gila."

“Menurut saya semakin crazy, karena gini, maksud saya, demokrasi itu kan ada pembagian tugas ya, pembagian wewenang antara lembaga ini dan lembaga itu,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.

Baca Juga: Tak Ada Nama Titipan! Rosan Roeslani Pastikan Danantara Berjalan Profesional

“Sekarang nampaknya juru bicara juru-juru bicara lembaga eksekutif itu ada di legislatif. Apa pun keperluan eksekutif, dibela dan disuarakan di legislatif. Kan sekarang begitu nih, yang terasa ke kita. Ini sebenarnya gimana sih?” terangnya.

 Hal ini tak lepas dari munculnya berbagai anomali dalam praktik politik, baik di tataran elite maupun di akar rumput.

Mahfud MD menyoroti adanya ketidakseimbangan dalam hubungan antara lembaga eksekutif dan legislatif.

Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti: Revisi UU TNI dan Polri Bisa Hapus Supremasi Sipil!

Sejatinya, kedua lembaga ini memiliki fungsi berbeda eksekutif bertugas menjalankan pemerintahan, sementara legislatif berperan sebagai pengawas.

Namun, Mahfud melihat bahwa saat ini fungsi legislatif mulai kabur. Banyak anggota legislatif yang cenderung lebih sering mendukung kebijakan eksekutif alih-alih menjalankan tugas kontrol yang semestinya.

Situasi ini, menurut Mahfud, menciptakan kesan bahwa legislatif telah berubah menjadi juru bicara pemerintah.

Selain itu, Mahfud MD juga mengamati adanya masalah serius di tingkat masyarakat. Demokrasi yang seharusnya memberikan ruang kebebasan dan partisipasi publik secara terbuka justru sering kali dipenuhi oleh praktik kolusi yang dilakukan melalui jalur-jalur demokrasi itu sendiri.

 Proses demokrasi yang mestinya berjalan sesuai aturan kini rentan dimanipulasi demi kepentingan kelompok tertentu.

Baca Juga: RUU TNI Bukan Inti Masalah, Rocky Gerung: Mahasiswa Resah Karena Kekuasaan Sewenang-wenang!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X