Adi Prayitno menilai komentar Hasan Nasbi berdampak buruk terhadap citra komunikasi publik di lingkar istana.
Ia mengingatkan bukan kali ini saja Hasan membuat pernyataan kontroversial.
Sebelumnya Hasan Nasbi juga sempat menyindir demonstrasi penolakan revisi UU TNI dengan nada merendahkan.
"Ini momentum bagi pemerintah untuk membenahi komunikasi publiknya. Apalagi Pak Prabowo Subianto sendiri sudah mewanti-wanti agar pejabatnya tidak asal bicara yang memancing kontroversi," tegas Adi Prayitno.
Lebih jauh Adi Prayitno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus teror kepala babi ini.
Ia menilai aparat memiliki semua sumber daya untuk mengungkap pelaku teror.
"Negara kita sudah maju demokrasinya. Pemilu lancar, Pilpres sukses. Tapi kok masih ada praktik intimidasi model jahiliah begini?" ujar Adi Prayitno.
Baca Juga: Alifurrahman Menilai Teror Kepala Babi Terhadap Tempo sebagai Strategi Alihkan Isu
Adi Prayitno juga mengingatkan sikap kritis masyarakat, jurnalis, maupun aktivis tidak akan membuat negara hancur.
Justru yang berbahaya adalah jika kekuasaan anti kritik dan para koruptor dibiarkan bebas.
“Jangan takut pada kelompok kritis, jangan alergi pada jurnalis yang membela kepentingan rakyat. Kalau mau negara ini maju yang harus dibasmi itu koruptor, bukan suara kritis,” pungkas Adi Prayitno.***
Artikel Terkait
Beraninya Bagi-Bagi Beras, Sobary Sentil Wapres Fufu Fafa: Dialog Mahasiswa Ogah
Presiden Prabowo Jangan "Semau Gue", Ikrar Nusa Bhakti: Jika Tak Ingin Indonesia Tenggelam
Jokowi Murka! Adi Prayitno: Kesabaran Jokowi Ada Batasnya, Terlalu Sering Dituding PDIP
Teror Kepala Babi, Rocky Gerung: Bukti Gagal Berargumentasi dan Pengecut Banget!
Baru Hitungan Jam Dilantik, Bupati Jeneponto Paris Yasir Ngamuk di Jalan!
Geger! Wakil Presiden Gibran Kunjungi Kampus Tanpa Mahasiswa, Roy Suryo Ikut Angkat Bicara