bisnisbandung.com - Pola komunikasi pejabat publik masih menjadi perhatian masyarakat, terutama terkait efektivitas dan penerimaan pesan yang disampaikan.
Berdasarkan pandangan Hendri Satrio, persepsi negatif terhadap pejabat muncul karena adanya rasa ketidakpercayaan dari rakyat.
“Ada keengganan bagi rakyat untuk curhat kepada pejabat, ada keengganan bagi rakyat untuk berkomunikasi dengan pejabat karena ada ketakutan enggak didengerin,” ungkapnya dilansir dari youtube tvonenews.
Baca Juga: Tanggapan Istana Soal Teror Kepala Babi Tuai Kecaman, Luluk Nur Hamidah: Anda Waras Bung?
Situasi ini menggambarkan tantangan besar bagi pejabat publik untuk membangun kembali kepercayaan dengan rakyat.
Sebagian masyarakat bahkan lebih memilih berbicara dengan figur publik seperti artis karena mereka dianggap lebih tanggap dan memberikan respons konkret.
“Menurut dia, ngomong sama artis itu bisa langsung konkret, sementara ngomong sama pejabat enggak akan didengerin,” terangn Hedri Satrio.
Hal ini memperlihatkan bahwa citra pejabat sebagai wakil rakyat masih membutuhkan perbaikan agar lebih dekat dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Baca Juga: Negara Kacau, Ferry Irwandi Bertekad Jadikan Indonesia Lebih Baik
Pentingnya komunikasi yang empatik juga menjadi sorotan. Ketika rakyat menghadapi masalah, mereka menginginkan respons yang memahami kondisi mereka, bukan komentar yang dianggap merendahkan atau kurang peka.
Kasus-kasus di mana pejabat memberikan pernyataan yang dianggap tidak relevan atau menyakitkan, dapat memperburuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Oleh karena itu, empati dan etika menjadi kunci utama dalam komunikasi pejabat agar pesan yang disampaikan tidak hanya tepat, tetapi juga menenangkan dan membangun.
Baca Juga: Konflik Makin Memanas! Houthi Serang Kapal Perang Amerika Serikat di Laut Merah
Hendri mengingatkan tentang pentingnya mengadopsi pendekatan empati dalam komunikasi publik.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sindir Istana, Juru Bicara Puluhan Tapi Komunikasi Pemerintah Buruk
Cuma Habiskan Anggaran! Rudi S Kamri: Bubarkan Kantor Komunikasi Presiden
Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Hadapi Krisis Ekonomi? Sorotan Said Didu
Adi Prayitno: Presiden Prabowo Geram, Minyakita Dikurangi Takaran & Harga Naik!
27 Tahun Reformasi Dikhianati, Faizal Assegaf: Prabowo dan TNI Sedang Dijebak
Presiden Prabowo Jangan "Semau Gue", Ikrar Nusa Bhakti: Jika Tak Ingin Indonesia Tenggelam