Separuh Subsidi Dikorupsi, Anggota Dewan Energi Nasional: Apa Mereka Lupa dengan Sumpah Jabatan?

photo author
- Rabu, 5 Maret 2025 | 20:30 WIB
Agus Pramono, Anggota Dewan Energi Nasional (Tangkap layar youtube official Inews)
Agus Pramono, Anggota Dewan Energi Nasional (Tangkap layar youtube official Inews)

bisnisbandung.com -  Kasus korupsi pengoplosan BBM terungkap, diindikasi bahwa hampir separuh dari subsidi yang dialokasikan pemerintah diselewengkan.

Anggota Dewan Energi Nasional, Agus Pramono, menegaskan bahwa praktik ini bukan pertama kali terjadi, melainkan telah berulang selama bertahun-tahun tanpa ada penyelesaian yang tuntas.

Menurut Agus Pramono, skandal ini tidak mungkin dilakukan oleh individu semata. Jika hanya melibatkan pelaku di lapisan bawah, seharusnya pencegahan sudah bisa dilakukan sejak lama.

“Kalau melakukan sendiri, mestinya dari jauh-jauh hari ini sudah bisa dicegah. Ini sudah berkali-kali terjadi. Korupsi terus berulang, isunya terus muncul,” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Official Inews.

Baca Juga: Musisi Didi Riyadi Bela Band Sukatani, Kalau Tersinggung, Berarti Benar!

Namun, fakta bahwa korupsi di sektor energi terus berulang menunjukkan adanya keterlibatan pihak-pihak yang lebih besar di baliknya.

 Indikasi adanya kekuatan lain yang melindungi praktik ini semakin kuat seiring dengan banyaknya kasus serupa yang tidak pernah benar-benar diberantas hingga ke akar masalahnya.

Salah satu fakta yang mencengangkan adalah besarnya kerugian negara akibat korupsi di sektor energi.

“Dan jika pertama yang dimunculkan adalah kerugian negara sebesar 193,7 triliun, mestinya mereka juga sadar bahwa negara kita mensubsidi energi setahun itu sebesar 386 triliun. Artinya, hampir separuh dari subsidi itu dikorupsi,” jelasnya.

Baca Juga: Sobary Bongkar Pencitraan Jokowi, Kecintaan Rakyat Hanya Ilusi

Dengan total subsidi energi yang mencapai 386 triliun rupiah per tahun, diperkirakan hampir 50% dari jumlah tersebut telah dikorupsi.

Jika dana tersebut dapat digunakan secara efektif, seharusnya dapat memperkuat cadangan devisa negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, kenyataannya, dana besar ini justru mengalir ke pihak-pihak yang menyalahgunakan wewenang mereka.

Baca Juga: Jokowi Disebut Halangi Pengusutan Mafia Migas, Rudi S. Kamri: Ada Rekam Jejaknya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X