Fenomena ini menurut Rocky Gerung tidak hanya terjadi di Papua.
Gerakan protes generasi muda juga muncul di berbagai daerah, seperti kelompok musik punk dari Purbalingga yang menyuarakan kritik terhadap institusi kepolisian lewat lagu "Bayar Polisi."
"Kita melihat adanya counter-culture yang dipelopori anak muda. Mereka menyampaikan protes dengan cara yang kreatif, tapi tetap tajam dan bermakna," jelas Rocky Gerung.
Baca Juga: Rinny Budoyo Soroti Ketegasan Megawati: Berani Bicara, Tak Menusuk dari Belakang
Menurut Rocky Gerung pemerintah harus segera merespons tuntutan pelajar Papua dan generasi muda lainnya.
Jika tidak gelombang ketidakpuasan ini bisa terus membesar dan menimbulkan ketidakstabilan sosial.
"Jangan abaikan suara mereka. Ini bukan sekadar masalah makan siang atau pendidikan gratis ini soal masa depan bangsa. Jika mereka tidak mendapat akses pendidikan yang layak maka kita sedang menciptakan generasi yang kehilangan harapan," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Keuangan Digital Mampu Dongkrak Ekonomi, Awalil Rizky: Seandainya E-KTP Tak Dikorupsi
Resmi! Muhammadiyah Umumkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025
Mahfud MD Bongkar Kasus Band Sukatani, Kritik Itu Sah!
Kepala Desa Bogor Wiwin Balik Melawan Saat Ditegur Dedi Mulyadi soal Gaya Hedon!
Viral! kepala desa Wiwin Bawa Nasi Bingkisan, Begini Penjelasannya Saat Ditegur Dedi Mulyadi
Bahlil Soal BBM Blending, Sah-Sah Saja Asal Sesuai Atura