Publik mempertanyakan apakah absennya dividen BUMN dalam penerimaan negara akan berpengaruh terhadap keseimbangan fiskal.
Hingga saat ini, belum ada jawaban pasti mengenai bagaimana mekanisme penggantian dana tersebut dalam APBN.
Pihak Danantara meyakini bahwa pembahasan mengenai dampak fiskal telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dan pihak terkait.
Baca Juga: Saat Retreat Staf Dedi Mulyadi Bertemu Sosok Kontroversial AAP yang Pencuri Pisang
Dengan besarnya perputaran ekonomi Indonesia yang mencapai triliunan dolar, terdapat peluang lain yang dapat mendorong penerimaan negara.
Keberadaan Danantara juga dianggap mampu memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi nasional, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan penerimaan negara melalui jalur yang berbeda.
Meski demikian, efektivitas skema ini dalam menjaga stabilitas APBN masih menjadi tanda tanya.***
Baca Juga: Kata Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Deddy Sitorus: Mahasiswa Jawab di Jalanan!
Artikel Terkait
Efisensi Anggaran untuk Danantara? Dandhy Laksono Sebut Prabowo Melanjutkan Trik Jokowi
Efisiensi Anggaran Jawa Barat Rp 1,2 Triliun, Dedi Mulyadi: Dialihkan untuk Pendidikan
Prabowo: Danantara Siapkan Rp 325 Triliun untuk 15 Megaproyek, Mantan Presiden Masuk Jadi Pengawas yang Membuat Publik Curiga!
Ray Rangkuti Desak Pembatalan Retreat Kepala Daerah, Efisiensi Anggaran Harus Diutamakan!
Anggaran Dipotong, Adian Napitupulu: Rakyat yang Kena Dampaknya!
Presiden Prabowo Ingin Penghematan Anggaran Negara Diarahkan Untuk Investasi ke Industri yang Ciptakan Lapangan Kerja