Dalam pandangan Jhon Sitorus, ada beberapa menteri lain yang seharusnya masuk dalam daftar evaluasi, seperti Bahlil Lahadalia dengan kasus gas LPG 3 kg, Budi Arie yang dikaitkan dengan dugaan judi online, hingga Pratikno yang lebih sering berkomunikasi dengan Jokowi.
Selain itu, Jhon Sitorus juga menyinggung Natalius Pigai yang lebih banyak membahas kehidupan pribadinya dibandingkan tugasnya sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan keputusan yang diambil Prabowo, wacana evaluasi yang selama ini digembar-gemborkan dinilai hanya sebagai gertak sambal belaka.
Jhon Sitorus menggambarkan kondisi ini sebagai seorang "macan ompong" yang masih mampu mengeluarkan suara lantang, namun tanpa kekuatan untuk benar-benar bertindak.
“Nyatanya, hanya sekadar menjadi macan ompong. Meski omongannya masih menggelegar, tetapi dia sebenarnya tidak punya daya untuk menerkam siapa pun,” gamblang Jhon Sitorus.***
Baca Juga: Terima Kasih Sudah Bersuara! Sudirman Said: Jangan Pernah Lelah!
Artikel Terkait
Tanggapi Tagar ‘Indonesia Gelap’, PKB: Pak Prabowo Sebenarnya Berpihak Kepada Rakyat
Baru Dilantik, Kepala Daerah Langsung Dapat Peringatan Keras dari Prabowo
Prabowo: Danantara Siapkan Rp 325 Triliun untuk 15 Megaproyek, Mantan Presiden Masuk Jadi Pengawas yang Membuat Publik Curiga!
Indonesia Gelap? Deddy Sitorus Sebut Presiden Prabowo Kena Getah dari Era Jokowi
Selamat Ginting: Prabowo & Jokowi Sudah Jelas Bubar!
Dirty Vote Jadi Kenyataan, Zainal Arifin: Prabowo Akui Menang Pilpres 2024 Berkat Jokowi