bisnisbandung.com - Adi Prayitno menyoroti aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan tema 'Indonesia Gelap' sebagai cerminan dari tersumbatnya saluran politik formal di Senayan.
Demonstrasi ini akan berlangsung secara maraton selama tiga hari, mulai dari Senin (17/2) hingga Rabu (19/2), di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa lima tuntutan utama, salah satunya adalah desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 yang dianggap merugikan rakyat.
Baca Juga: Utang Negara Masih Menggunung, Hendri Satrio Usul Yusuf Mansur Bantu Prabowo
Menurut Adi Prayitno, mahasiswa mulai turun ke jalan karena tidak ada keberanian dari para wakil rakyat di Senayan untuk bersikap tegas dalam menghadapi isu-isu kontroversial.
“Mahasiswa mulai berdemo. Mungkin karena di Senayan kanal politik formal tersumbat. Tak ada berani galak urusan kontroversi,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari akun X pribadinya.
“Kalo di Senayan saluran lancar, adik-adik mahasiswa ini lebih memilih di kelas kampus, belajar, nulis, dan belajar urus tambang,” sambungnya.
Baca Juga: Di HUT Partai Gerindra Prabowo Cari Dedi Mulyadi, Gubernur Baru Menang Tapi Utangnya Menggunung!
Ia melihat bahwa saluran politik formal di parlemen tersumbat, sehingga mahasiswa merasa perlu menyuarakan aspirasi mereka melalui demonstrasi.
Adi menilai, jika saluran politik di Senayan berjalan lancar dan para wakil rakyat berani bersikap tegas, mahasiswa kemungkinan besar akan lebih memilih untuk fokus pada aktivitas akademik di kampus.
Mandeknya saluran politik di Senayan ini dianggap menjadi faktor utama yang mendorong mahasiswa untuk bergerak.
Aksi 'Indonesia Gelap' pun menjadi bentuk respons terhadap situasi politik yang dinilai tidak memberikan ruang yang cukup untuk menyuarakan kritik.
Dengan kondisi tersebut, mahasiswa memilih untuk menyuarakan aspirasi mereka di jalanan memprotes 100 hari kepemimpinan Prabowo-Gibran yang penuh dengan kekacauan.
Baca Juga: Ojol Tuntut THR di Kemnaker, Wamenaker Immanuel Ebenezer Janji Segera Terwujudkan
Artikel Terkait
Tajam! Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Lebih Buruk dari Soeharto dalam Pengelolaan Kekuasaan dan Ekonomi
Presiden Prabowo Tanggapi Isu Dikendalikan Jokowi dengan Kata ‘Ndasmu’, Hersubeno Arief: Tanda Anti Kritik?
Desain Ulang IKN, Rudi S Kamri: Bukti Ambisi Jokowi yang Berantakan?
Jokowi Layak Diadili? Sudirman Said Kupas Tuntas Kontroversinya
Mohamad Sobary: "Adili Jokowi" Bukan Gerakan Politik Tapi Suara Hati Rakyat
Rocky Gerung Bongkar Agenda Tersembunyi di Balik Teriakan Prabowo "Hidup Jokowi!"