Rocky Gerung menilai kritik publik yang terus-menerus muncul bukan sekadar ingin memisahkan Prabowo dari Jokowi.
Melainkan sebagai bentuk kepedulian agar Prabowo bisa menjalankan pemerintahan yang lebih efisien dan tidak terjebak dalam kebijakan lama yang boros.
Ia menegaskan bahwa pemimpin yang ingin membawa perubahan harus berani melepaskan diri dari warisan pemerintahan sebelumnya yang dianggap gagal dalam pengelolaan anggaran.
“Kalau Prabowo ingin jadi pemimpin yang efisien dia harus berani memutus kebiasaan boros Jokowi. Publik ingin melihat pemerintahan baru yang mandiri bukan sekadar perpanjangan dari rezim sebelumnya,” ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Israel Panggil Pasukan Cadangan, Gencatan Senjata Gaza Terancam
Selain tantangan anggaran dalam negeri Prabowo juga dihadapkan pada dinamika geopolitik terutama dalam menyikapi konflik global seperti Palestina.
Kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini menyoroti peran Indonesia dalam diplomasi internasional.
Rocky Gerung menilai jika urusan domestik saja masih belum jelas arah dan keberpihakannya, bagaimana Prabowo bisa memainkan peran lebih besar di kancah global?
“Kalau dalam negeri masih belum tuntas dengan dilema anggaran bagaimana bisa kita berharap Prabowo memainkan peran besar sebagai pemimpin global? Ini tantangan yang harus segera diselesaikan,” pungkas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Bukan Vandalisme? Roy Suryo Ungkap Makna Coretan "Adili Jokowi"
Hutan Jabar Tinggal 17 Persen! Dedi Mulyadi Siapkan Langkah Penyelamatan
Mahfud MD Sentil DPR, Pemberhentian Kepala Lembaga Bukan Kewenangan Kalian!
Rahasia Terungkap! Rinny Budoyo: Sosok Ini Disiapkan Ibu Megawati Jadi Pemimpin PDI Perjuangan
Mengejutkan! Presiden Prabowo Ungkap Sosok "Raja Kecil" di Pemerintahannya, Hendri Satrio: Harus Segera Ditindak
Indonesia dalam Bahaya! Dr. Tifa: Perlu Diselamatkan atau Biarkan Hancur?