Sementara itu, tujuh kementerian koordinator mengalami pemotongan, yang berdampak pada efisiensi operasional seperti pemadaman listrik dan AC di kantor.
Program makan bergizi gratis bagi 82,9 juta anak sekolah menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo.
Anggaran untuk program ini mencapai Rp450 triliun per tahun, menjadikan Badan Gizi Nasional sebagai lembaga dengan anggaran terbesar ketujuh di Indonesia.
Meski bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi muda, program ini mendapat kritik tajam karena kontras dengan kenyataan yang dihadapi keluarga yang terkena PHK.
Baca Juga: Ancaman Prabowo Bukan Raja Kecil, Rocky Gerung: Tapi Raja Jawa!
Selain itu, keputusan Presiden Prabowo untuk memperluas kabinet juga menuai kritik. Dengan jumlah anggota kabinet mencapai 109 orang, anggaran belanja pegawai meningkat dua kali lipat dibandingkan era pemerintahan sebelumnya.
Berdasarkan studi dari lembaga ekonomi Celios, anggaran untuk kabinet gemuk ini diperkirakan mencapai Rp777 miliar per tahun, meningkat sebesar Rp389,4 miliar per tahun dibandingkan dengan era Jokowi-Ma'ruf.
Hersubeno Arief menyoroti ironi kebijakan pemangkasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga, sementara anggaran untuk program makan gratis dan kabinet besar justru meningkat.
Ia mengkritik prioritas pemerintahan Prabowo yang dianggap tidak efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi.***
Baca Juga: Ancaman Prabowo Bukan Raja Kecil, Rocky Gerung: Tapi Raja Jawa!
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Sindir Fufufafa? Alifurrahman: Sempat Tersorot Wajah Gibran Senyum Kecut
Tanggapan Rocky Gerung Soal ‘Raja-Raja Kecil’ yang Disinggung Presiden Prabowo
Program Presiden Prabowo Dijegal Secara Halus oleh ‘Raja-Raja Kecil’
Blak-blakan Faizal Assegaf Sebut Sindiran ‘Raja Kecil’ Prabowo Mengarah ke Bahlil
Ancaman Prabowo Bukan Raja Kecil, Rocky Gerung: Tapi Raja Jawa!
Hutang Budi Prabowo ke Jokowi Sudah Lunas, Adi Prayitno: Tak Perlu Dipersoalkan Lagi!