Namun Ikrar Nusa Bhakti menekankan bahwa pergantian menteri seharusnya didasarkan pada evaluasi kinerja bukan sekadar faktor politik.
Jika Prabowo ingin memperkuat pemerintahannya maka yang utama adalah memastikan para menteri bekerja sesuai visi dan program yang telah dicanangkan.
Salah satu menteri yang menjadi perbincangan adalah Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Ikrar menyebut bahwa jika Bahlil masuk dalam daftar reshuffle hal ini akan menimbulkan polemik besar di internal Golkar.
"Bahlil naik sebagai Ketum Golkar juga bukan hal biasa. Ada dinamika politik yang kuat di baliknya. Jika dia digeser dari kabinet bisa terjadi guncangan di dalam partai," ujarnya.
Baca Juga: “Opung Luhut Seolah Konfirmasi Temuan OCCRP” Stefan Antonio Singgung Korupsi Jokowi
Di sisi lain evaluasi terhadap kinerja kementerian menjadi hal yang krusial.
Sejumlah kementerian yang berkaitan dengan ekonomi, investasi, hingga pertahanan dinilai harus bekerja lebih efektif untuk mewujudkan janji-janji Prabowo selama kampanye.
Isu reshuffle kabinet dan pembersihan "orang-orang titipan Jokowi" menjadi perbincangan hangat di awal pemerintahan Prabowo.
Jika benar dilakukan, langkah ini bisa berdampak besar terhadap stabilitas politik dan arah pemerintahan ke depan.***
Artikel Terkait
Dr. Tifa Bongkar Jaringan Oligarki Prabowo, Siapa Saja Mereka?
Luhut Bongkar 250 Triliun Dana Bansos Era Jokowi Tak Tersalurkan, Rocky Gerung: Ini Harus Diaudit!
PHK Massal Mengancam! Awalil Rizky: Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Bisa Berdampak Besar
IKN Jadi Sarang Jangkrik, Hendri Satrio: Masyarakat Desak Jokowi Diadili!
Banjir Keluhan Warga, Dedi Mulyadi Gercep Cari Solusi Jalan Rusak Parung Panjang
Dedi Mulyadi Siap Bersih-Bersih! BUMD Bermasalah di Jawa Barat Bakal Ditutup