Presiden Prabowo Dibikin Pusing, Rocky Gerung Ungkap Sri Mulyani Gagal Jaga Integritas

photo author
- Minggu, 9 Februari 2025 | 17:16 WIB
Presiden Prabowo Subianto (Dok Instagram@Prabowo Subianto)
Presiden Prabowo Subianto (Dok Instagram@Prabowo Subianto)

bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto tengah menghadapi tantangan berat dalam upayanya memperbaiki perekonomian Indonesia.

Di tengah kebijakan penghematan dan pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah, muncul kasus korupsi di Kementerian Keuangan yang mencoreng kredibilitas institusi tersebut.

Penangkapan Dirjen Anggaran oleh Kejaksaan Agung menjadi sorotan utama dan berpotensi mengguncang kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi negara. Rocky Gerung menyoroti kontradiksi yang terjadi di tengah kondisi ini.

Baca Juga: Prabowo Jadikan IKN ke Jalan yang Benar, Andrinof Chaniago: Masa Jokowi Terlalu Dipaksakan

Menurutnya, pemerintah berupaya menarik investasi asing dengan berbagai insentif, sementara di sisi lain, penegakan hukum terhadap kasus korupsi justru menimbulkan ketidakpastian di mata investor.

“Pak Prabowo sebagai Presiden baru saja dibikin pusing kepala oleh banyak hal,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Rocky Gerung Official.

“Sekarang, pasti dibikin pusing kepala lagi oleh Kementerian Keuangan yang dijunjung tinggi sebagai lembaga dengan insentif tertinggi dan standar moral tertinggi ternyata Dirjen Anggarannya ditangkap oleh Kejaksaan,” lanjutnya.

Baca Juga: Kelas Menengah akan Hilang, Timothy Ronald Prediksi Muncul ‘Demografi Hantu’

 Ia menilai bahwa moral hazard yang terjadi di tingkat pejabat tinggi seperti Dirjen Anggaran menunjukkan kelemahan dalam sistem tata kelola pemerintahan.

Situasi ini kontras dengan upaya pemerintah dalam menarik investasi asing. Baru-baru ini, Dr. Chatib Basri, anggota Dewan Ekonomi Nasional, bertemu dengan Presiden Prabowo untuk membahas dampak kebijakan ekonomi global.

Pembahasan ini mencermati kemungkinan masuknya investasi asing ke Indonesia akibat ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Namun, optimisme terhadap potensi peningkatan investasi tersebut kini dihadapkan pada realitas buruknya tata kelola keuangan dalam negeri.

Kasus korupsi yang menjerat Dirjen Anggaran menimbulkan pertanyaan besar tentang tata kelola di Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Pidato Presiden Prabowo Dinilai Retorika Kosong, Faizal Assegaf Tuntut Pembersihan Kabinet

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X